Perfeksionis Bikin Stres? Lepaskan, Lebih Rileks, Lebih Bahagia!
- Pexels: Tirachard Kumtanom
Gaya Hidup, VIVA Banyuwangi – Perfeksionisme, atau keinginan untuk mencapai kesempurnaan dalam segala hal, seringkali dianggap sebagai sifat yang positif. Namun, perfeksionisme yang berlebihan dapat menjadi bumerang, menyebabkan stres, kecemasan, prokrastinasi, dan bahkan masalah kesehatan mental. Artikel ini akan membahas dampak negatif dari perfeksionisme yang berlebihan dan memberikan tips-tips praktis untuk mengatasinya, membantu Anda lebih rileks, menerima ketidaksempurnaan, dan mencapai kebahagiaan yang lebih sejati.
1. Mengenali Tanda-Tanda Perfeksionisme yang Berlebihan:
Standar yang Tidak Realistis: Menetapkan standar yang terlalu tinggi dan tidak mungkin dicapai untuk diri sendiri dan orang lain.
Takut Gagal: Memiliki ketakutan yang berlebihan akan kegagalan, sehingga seringkali menghindari tugas atau tantangan baru.
Kritis Terhadap Diri Sendiri: Terus-menerus mengkritik diri sendiri dan fokus pada kekurangan.
Sulit Menerima Pujian: Merasa tidak pantas menerima pujian, atau menganggap pujian sebagai sesuatu yang tidak tulus.
Prokrastinasi: Menunda-nunda tugas karena takut tidak bisa menyelesaikannya dengan sempurna.