Kista Ovarium: Penyebab, Gejala, dan Langkah Pencegahan
- https://pin.it/13y4oa2of
Kesehatan, VIVA Banyuwangi – Kista ovarium adalah kantung berisi cairan yang tumbuh di ovarium (indung telur) wanita. Sebagian besar kista ovarium bersifat jinak (non-kanker) dan hilang dengan sendirinya tanpa pengobatan.
Namun, beberapa kista dapat menyebabkan masalah dan memerlukan penanganan medis. Penting bagi setiap wanita untuk memahami penyebab, gejala, dan langkah pencegahan kista ovarium.
Penyebab Kista Ovarium
Sebagian besar kista ovarium berkembang sebagai bagian dari siklus menstruasi normal. Berikut adalah beberapa penyebab umum kista ovarium:
Kista Fungsional
Kista fungsional adalah jenis kista ovarium yang paling umum dan berkaitan erat dengan siklus menstruasi wanita. Pada kondisi normal, folikel di ovarium akan berkembang dan melepaskan sel telur saat ovulasi.
Namun, dalam beberapa kasus, folikel tidak pecah dan terus tumbuh, membentuk kista folikel. Di sisi lain, setelah ovulasi, korpus luteum (jaringan yang tersisa dari folikel) biasanya akan larut. Namun, jika korpus luteum tidak larut dan malah terisi dengan cairan, maka terbentuklah kista korpus luteum.
Kedua jenis kista fungsional ini biasanya tidak berbahaya dan sering kali hilang dengan sendirinya dalam beberapa siklus menstruasi.
Endometriosis
Endometriosis adalah kondisi medis di mana jaringan yang mirip dengan lapisan rahim (endometrium) tumbuh di luar rahim. Jaringan ini dapat tumbuh di ovarium, tuba falopi, atau organ panggul lainnya.
Ketika jaringan endometriosis tumbuh di ovarium, ia dapat membentuk kista yang disebut endometrioma atau "kista cokelat." Kista ini berisi darah tua yang berwarna cokelat, sehingga dinamakan demikian. Endometriosis dapat menyebabkan nyeri panggul yang kronis, nyeri saat menstruasi, dan masalah kesuburan.
Sindrom Ovarium Polikistik (PCOS)
PCOS adalah gangguan hormonal yang umum terjadi pada wanita usia reproduktif. Pada wanita dengan PCOS, ovarium memproduksi hormon androgen (hormon pria) dalam jumlah yang berlebihan, yang dapat mengganggu ovulasi normal.
Akibatnya, banyak folikel kecil berkembang di ovarium, tetapi tidak matang dan melepaskan sel telur. Folikel-folikel ini kemudian membentuk kista kecil di ovarium, yang disebut kista polikistik. PCOS dapat menyebabkan siklus menstruasi yang tidak teratur, pertumbuhan rambut berlebih, jerawat, dan kesulitan untuk hamil.
Infeksi Panggul Parah
Infeksi panggul parah, seperti penyakit radang panggul (PID), dapat menyebabkan pembentukan kista ovarium. PID adalah infeksi yang menyebar dari vagina atau serviks ke rahim, tuba falopi, atau ovarium.
Infeksi ini dapat menyebabkan peradangan dan pembentukan abses atau kista di ovarium. Infeksi panggul yang tidak diobati dapat menyebabkan komplikasi serius, termasuk infertilitas.
Gejala Kista Ovarium
Banyak kista ovarium tidak menimbulkan gejala. Namun, jika kista membesar atau pecah, Anda mungkin mengalami:
- Nyeri tumpul atau tajam di perut bagian bawah.
- Perasaan penuh atau kembung di perut.
- Nyeri Saat Berhubungan Seksual.
- Periode menstruasi yang tidak teratur, lebih berat, atau lebih ringan.
- Desakan untuk buang air kecil lebih sering.
- Terutama jika kista pecah.
Langkah Pencegahan Kista Ovarium
Meskipun tidak ada cara pasti untuk mencegah kista ovarium, ada beberapa langkah yang dapat diambil untuk mengurangi risiko:
- Lakukan pemeriksaan panggul tahunan untuk mendeteksi kista ovarium atau masalah reproduksi lainnya.
- Penggunaan pil KB dapat membantu mencegah pembentukan kista fungsional.
- Jaga berat badan ideal, konsumsi makanan sehat, dan berolahraga secara teratur untuk menjaga keseimbangan hormon.
- Kenali gejala kista ovarium dan segera konsultasikan dengan dokter jika Anda mengalami gejala tersebut.
Kapan Harus ke Dokter?
Segera konsultasikan dengan dokter jika Anda mengalami:
- Nyeri panggul yang parah atau tiba-tiba.
- Nyeri disertai mual dan muntah.
- Pusing atau pingsan.
- Perdarahan vagina yang tidak biasa.
Dengan memahami penyebab, gejala, dan langkah pencegahan kista ovarium, Anda dapat menjaga kesehatan reproduksi Anda dan mengambil tindakan yang tepat jika diperlukan.