8 Hal Paling Mengejutkan dari Filosofi Stoa yang Mengubah Cara Pandangmu
- https://www.stoicsimple.com/the-8-most-surprising-life-lessons-from-stoic-philosophy/
Kita mewarisi ketangguhan dari ribuan generasi, dan pikiran kita terasah untuk mengatasi kesulitan. Epictetus mengubah cara pandang terhadap tantangan. Bukan lagi beban, melainkan kesempatan untuk berkembang.
Kita diberi kesempatan untuk bekerja, beradaptasi, dan menghadapi perubahan. Sebagaimana burung tidak diberi sayap hanya untuk berjalan, manusia tidak diberi ketangguhan hanya untuk hidup tanpa masalah. Inilah esensi dari keberadaan manusia.
4. Kita Bisa Memilih untuk Bahagia di Mana Pun Kita Berada
Sebelum mempelajari karya-karya filsuf Stoa seperti Seneca, banyak orang cenderung percaya bahwa kebahagiaan terletak di tempat lain. Mereka membayangkan kebahagiaan berada di lokasi eksotis, tujuan perjalanan yang jauh, atau petualangan yang terpencil.
Namun, Stoisme mengajarkan bahwa kebahagiaan tidak bergantung pada lokasi eksternal. Ibarat rumput, kebahagiaan tumbuh subur di tempat yang dirawat dengan baik. Perjalanan memang dapat memberikan kesenangan, tetapi esensi kebahagiaan tidak berbeda antara lokasi eksotis dan lingkungan sehari-hari.
Jika seseorang tidak dapat menemukan kebahagiaan di tempatnya saat ini, kemungkinan besar ia juga tidak akan menemukannya di tempat lain.
Socrates pernah menyampaikan pertanyaan yang bijak kepada temannya, "Bagaimana mungkin perjalananmu tidak memberikan manfaat, jika dirimu sendiri selalu ikut serta?" Kebahagiaan bukanlah tentang lokasi fisik, melainkan tentang karakter dan kondisi batin seseorang. Hal ini dapat dikembangkan di mana pun orang itu berada.