Dari Negeri Ginseng Hingga Gajah Putih: 5 Remake Film Asing yang Sukses Curi Hati Penonton Indonesia!

Film Korea 200 Pounds Beauty (2006) kembali hadir dalam balutan Indonesia dengan tokoh utama Juwita, seorang wanita berbakat di dunia tarik suara namun kurang percaya diri dengan penampilannya. Ia menjadi backing vocal bagi penyanyi terkenal Eva Primadona dan diam-diam menaruh hati pada produser musik bernama Andre. Namun, sebuah insiden memalukan di atas panggung mendorong Juwita untuk menghilang dan melakukan operasi plastik demi mengubah penampilannya secara drastis. Ia kembali sebagai sosok baru bernama Angel, siap meraih impian dan cintanya. Film ini mengangkat isu standar kecantikan dan pencarian jati diri dengan cara yang menghibur namun tetap sarat makna.

4. Kembang Api (2023): Drama Emosional dalam Lingkaran Waktu (Remake dari 3ft Ball & Souls - Jepang)

Mengadaptasi film Jepang 3ft Ball & Souls, Kembang Api menawarkan tema kesehatan mental dengan pendekatan yang unik dan menggugah. Empat orang dengan latar belakang berbeda, yaitu Raga (Ringgo Agus), Fahmi (Donny Damara), Sukma (Marsha Timothy), dan Anggun (Hanggini), berkumpul dengan satu tujuan: mengakhiri hidup bersama menggunakan kembang api raksasa. Namun, percobaan bunuh diri mereka justru membawa mereka terjebak dalam lingkaran waktu (time loop), mengulang kejadian yang sama berulang kali. Film ini tak hanya menyajikan drama emosional yang mendalam, tetapi juga pesan kuat tentang kehidupan, harapan, dan cara menghadapi tekanan mental.

5. Kang Mak from Pee Mak (2024): Horor Komedi Khas Thailand dengan Sentuhan Lokal (Remake dari Pee Mak - Thailand)

Pee Mak adalah salah satu film Thailand tersukses yang memadukan horor dan komedi dengan sangat apik. Indonesia pun menghadirkan adaptasi lokalnya melalui Kang Mak from Pee Mak. Kisahnya mengikuti Makmur (Vino G. Bastian), seorang tentara yang harus meninggalkan istrinya, Sari (Marsha Timothy), yang sedang hamil tua untuk berperang. Sekembalinya dari medan perang, Makmur mendapati istri dan anaknya dalam keadaan baik. Namun, kejanggalan mulai dirasakan oleh penduduk desa yang mencurigai Sari sebenarnya telah meninggal dunia. Kebingungan Makmur antara percaya dan tidak percaya inilah yang menjadi inti cerita, disajikan dengan bumbu humor khas dan adegan horor yang siap membuat bulu kuduk berdiri.

Dengan keberagaman cerita dan sentuhan lokal yang khas, deretan film remake Indonesia ini membuktikan bahwa adaptasi karya asing pun dapat menjadi tontonan yang menarik dan sukses mencuri perhatian para penikmat film Tanah Air. Jangan lewatkan kesempatan untuk menyaksikan bagaimana kisah-kisah populer ini diinterpretasikan ulang oleh sineas berbakat Indonesia!