Dari Bayangan Hitam ke Teror Digital: Evolusi Film Horor yang Bikin Dunia Menjerit!

Ilustrasi film horor yang menyeramkan
Sumber :
  • https://www.facebook.com/share/p/15ZvBrCLWF/

Gaya Hidup, VIVA Banyuwangi –Pernah merinding hanya karena bayangan? Atau tak bisa tidur karena suara aneh dari speaker TV? Percayalah, film horor sudah sukses bikin dunia susah tidur sejak tahun 1896! Tapi, seiring waktu, cara horor ‘menghantui’ penonton terus berkembang. Penasaran bagaimana perjalanan horor dari layar hitam putih ke jumpscare 4K masa kini? Simak evolusinya, dan temukan alasan kenapa kamu (masih) suka ditakut-takuti.

1. Era Awal (1896 – 1920-an): Horor Eksperimen dan Imajinasi

Prospek Kerja, Keunggulan, dan Apa Saja yang Dipelajari di Program Studi Sastra Inggris

Film horor pertama berjudul Le Manoir du Diable (1896) karya Georges Méliès lebih seperti teater bayangan berdurasi 3 menit. Belum menyeramkan, tapi cukup bikin gelisah. Horor kala itu lebih ke arah pertunjukan visual eksperimental tanpa suara.

2. Era Monster Klasik (1930-an – 1940-an): Makhluk-Makhluk Ikonik Lahir

Inilah masa kejayaan Dracula (1931), Frankenstein (1931), dan The Mummy (1932). Universal Pictures menciptakan ‘monster universe’ pertama dalam sejarah film. Horor dikemas dengan sentuhan gothic dan atmosfer menyeramkan ketimbang sekadar efek kejut.

3. Era Invasi dan Ketakutan Sosial (1950-an): Horor Bertema Alien dan Bom Nuklir

Simak Perbedaan Diffuser, Humidifier, dan Purifier!

Perang Dunia II dan ketakutan Perang Dingin menginspirasi banyak film horor dengan tema invasi alien dan eksperimen ilmiah yang gagal. Contohnya Invasion of the Body Snatchers (1956). Horor mulai menyatu dengan isu sosial dan ketakutan nyata manusia.

Halaman Selanjutnya
img_title