Sering Kentut? Ini Penyebab dan Cara Mengatasinya agar Tidak Mengganggu Kesehatan

Ilustrasi orang kentut
Sumber :
  • Dok. Siloamhospitals/ VIVA Banyuwangi

Kesehatan, VIVA Banyuwangi –Kentut adalah proses alami yang dialami oleh setiap orang sebagai hasil dari penumpukan gas dalam saluran pencernaan. Namun, jika kentut terjadi terlalu sering, kondisi ini perlu diwaspadai karena dapat menjadi indikasi adanya masalah kesehatan.

Susu Perah Terbuang Percuma, Peternak Pasuruan Merugi Milyaran Rupiah!

Meskipun begitu, sering kentut juga bisa dipicu oleh konsumsi makanan tertentu. Berikut ulasan lengkap mengenai penyebab sering kentut dan cara mengatasinya seperti yang dikutip dari laman Siloamhospitals.com.

Mengapa Sering Kentut Bisa Menjadi Masalah?

Kentut terjadi ketika gas di dalam saluran pencernaan menumpuk dan harus dikeluarkan. Umumnya, seseorang dapat kentut hingga 13–20 kali sehari. Namun, jika frekuensi kentut melebihi angka tersebut, kondisi ini perlu diperhatikan lebih lanjut.

Pentingnya Tidur yang Cukup untuk Kesehatan Anda: Mengapa Anda Tidak Boleh Mengabaikannya

"Kentut yang terjadi lebih dari biasanya bisa menjadi tanda adanya gangguan kesehatan pada sistem pencernaan," ujar seorang ahli gastroenterologi. 

Beberapa penyebab umum kentut berlebihan meliputi makanan tertentu, kebiasaan sehari-hari, hingga kondisi medis yang mendasarinya. 

1. Pengaruh Makanan Tertentu

Status Siaga Gunung Marapi: Peningkatan Aktivitas Erupsi di Sumatera Barat, Waspadai Dampaknya!

Penyebab utama kentut berlebihan adalah jenis makanan yang dikonsumsi. Beberapa makanan diketahui dapat memicu produksi gas berlebih dalam tubuh, di antaranya:

- Susu dan produk olahannya seperti keju.

- Kacang-kacangan yang mengandung oligosakarida, sejenis karbohidrat kompleks yang sulit dicerna.

- Biji-bijian utuh seperti oat dan gandum yang kaya serat.

- Pemanis buatan yang terkandung dalam makanan rendah kalori.

- Buah-buahan tertentu seperti apel dan pir.

- Minuman berkarbonasi seperti soda dan bir yang meningkatkan jumlah udara dalam perut.

- Sayuran pemicu asam lambung seperti kol dan brokoli.

Menurut ahli gizi, makanan yang mengandung banyak serat dan karbohidrat kompleks memang dapat meningkatkan produksi gas di dalam usus. "Meskipun makanan ini sehat, dalam beberapa kasus bisa menyebabkan produksi gas berlebih, terutama jika dikonsumsi dalam jumlah besar," ungkapnya.

2. Kebiasaan Menelan Udara Berlebihan

Selain makanan, kebiasaan sehari-hari juga dapat memicu seringnya kentut, terutama jika Anda menelan udara dalam jumlah banyak tanpa disadari. Hal ini dikenal sebagai aerophagia, yang bisa terjadi ketika Anda: 

- Menggunakan gigi palsu yang tidak pas.

- Mengonsumsi makanan atau minuman terlalu cepat.

- Mengunyah permen karet atau mengisap permen.

- Sering merokok.

- Mengonsumsi minuman berkarbonasi.

"Terlalu banyak menelan udara bisa membuat gas menumpuk di saluran pencernaan, yang kemudian akan dikeluarkan melalui kentut," jelas seorang dokter pencernaan.

Aerophagia juga sering dikaitkan dengan kondisi kecemasan, di mana pernapasan menjadi lebih cepat sehingga udara yang masuk ke tubuh lebih banyak.

3. Intoleransi Laktosa 

Intoleransi laktosa merupakan kondisi ketika tubuh tidak mampu mencerna laktosa, jenis gula yang terdapat dalam susu sapi. Akibatnya, produksi gas dalam saluran pencernaan meningkat, yang memicu diare dan kentut terus-menerus.

Meski tidak berbahaya, gejala intoleransi laktosa bisa cukup mengganggu. "Untuk mengatasi kondisi ini, sebaiknya hindari produk olahan susu dan pilihlah alternatif bebas laktosa," saran seorang ahli diet.

4. Sembelit (Konstipasi)

Sembelit adalah kondisi umum yang sering menyebabkan kentut berlebihan. Ketika feses terjebak dalam usus besar, proses fermentasi akan menghasilkan gas dalam jumlah besar. Gas yang menumpuk inilah yang akhirnya dikeluarkan melalui kentut. 

"Jika Anda sering sembelit, kemungkinan besar Anda juga akan mengalami kentut terus-menerus," kata seorang pakar kesehatan. Oleh karena itu, penting untuk menjaga pola makan yang sehat dan cukup serat untuk mencegah sembelit. 

5. Sindrom Iritasi Usus (Irritable Bowel Syndrome)

Sindrom iritasi usus (IBS) adalah kondisi kronis yang memengaruhi usus besar dan menyebabkan berbagai gejala, termasuk kentut berlebihan.

Penderita IBS harus menghindari makanan pemicunya, menyesuaikan pola makan, serta mengikuti saran dokter untuk mencegah kekambuhan. 

6. Refluks Asam Lambung (GERD)

Refluks asam lambung, atau GERD, terjadi ketika asam lambung naik ke kerongkongan. Kondisi ini sering membuat penderitanya bersendawa lebih sering dan tanpa sadar menelan udara berlebihan. Gas yang tertelan inilah yang menyebabkan kentut terus-menerus. 

Menurut sebuah studi, "Penderita GERD sering kali tidak menyadari bahwa menelan udara berlebihan dapat menyebabkan masalah kentut berlebihan."

7. Penyakit Celiac

Penyakit Celiac adalah gangguan autoimun di mana tubuh tidak bisa mencerna gluten, protein yang terdapat dalam gandum.

Ketika penderita penyakit ini mengonsumsi gluten, sistem imun tubuh akan menyerang usus kecil, menyebabkan peradangan, dan meningkatkan produksi gas. Gejala lain yang umum termasuk diare, perut kembung, dan feses yang berlemak. 

Cara Mengatasi Kentut Terus-Menerus

Untuk mengatasi kentut terus-menerus, langkah pertama yang harus dilakukan adalah mengidentifikasi penyebabnya.

Apakah disebabkan oleh makanan tertentu, kebiasaan sehari-hari, atau kondisi medis lainnya?

Beberapa langkah yang bisa Anda lakukan untuk mencegah penumpukan gas di saluran pencernaan antara lain:

- Menghindari makanan pemicu.

- Mengurangi kebiasaan merokok.

- Rutin berolahraga.

- Mengunyah makanan perlahan.

- Menjalani pola makan sehat. 

Jika langkah-langkah di atas belum cukup efektif, sebaiknya konsultasikan kondisi Anda kepada dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat.