Meuseukat, Keajaiban Rasa dan Filosofi di Balik Kelembutan Dodol Aceh

Meuseukat Keajaiban Rasa dan Filosofi di Balik Kelembutan Dodol Aceh
Sumber :
  • voice of indonesia

Kuliner, VIVA Banyuwangi –Meuseukat, sebuah nama yang mungkin terdengar asing bagi sebagian orang. Namun, bagi masyarakat Aceh, kuliner tradisional ini memiliki tempat istimewa, bukan hanya di meja makan, tetapi juga di hati.

Ade Kak Nah, Sepotong Surga dari Pidie Jaya yang Melegenda

Lebih dari sekadar penganan, Meuseukat adalah simbol kearifan lokal, kaya akan filosofi, dan dibalut dengan legenda yang menambah daya pikatnya.

Menyelami Kelezatan Meuseukat Dodol dengan Sentuhan Istimewa

Sekilas, Meuseukat tampak seperti dodol pada umumnya. Teksturnya yang lembut dan kenyal, dengan rasa manis yang dominan, membuatnya mudah disukai berbagai kalangan.

Bika: Sepotong Surga Tersembunyi di Tanah Rencong

Namun, Meuseukat memiliki keunikan tersendiri yang membedakannya dari dodol lain.

Pertama, bahan dasar Meuseukat adalah tepung terigu dan nanas. Kombinasi kedua bahan ini menciptakan rasa manis yang khas, tanpa perlu tambahan pemanis buatan.

Sepiring Mie Kepiting Harmoni: Merajut Kenikmatan dan Legenda di Bumi Serambi Mekkah

Kedua, Meuseukat tidak menggunakan pewarna tambahan. Warnanya yang putih kekuningan berasal dari tepung terigu dan nanas, melambangkan kejernihan hati masyarakat Aceh.

Filosofi di Balik Kelembutan Meuseukat

Halaman Selanjutnya
img_title