Teut Apam Lebih dari Sekadar Kue, Ini Jejak Rasa dan Tradisi Aceh yang Menggoda Selera

Teut Apam Jejak Rasa dan Tradisi Aceh yang Menggoda Selera
Sumber :
  • aceh trend.com

Kuliner, Banyuwangi –Apam, kue tradisional khas Aceh yang menyerupai serabi, memiliki daya pikat tersendiri. Teksturnya yang lembut dan cita rasa gurih manis membuat siapa pun yang mencicipinya akan tertambat.

5 Ide Menu Masakan Hemat dan Lezat ala Anak Kos Low Budget

Namun, di balik kelezatannya, tersimpan segudang cerita tentang sejarah, filosofi, bahkan mitos yang melingkupinya.

Mari kita telusuri lebih dalam tentang kue apam Aceh yang melegenda ini.

Jejak Sejarah dan Asal Usul Apam Aceh

Teh Talua: Warisan Kuliner Tradisional Pasaman yang Tetap Eksis dan Menggoda Selera

Meskipun tidak ada catatan sejarah yang pasti mengenai asal-usul apam, keberadaannya telah mengakar kuat dalam budaya masyarakat Aceh.

Konon, kue ini sudah ada sejak zaman kerajaan Aceh Darussalam. Beberapa sejarawan berpendapat bahwa apam merupakan hasil akulturasi budaya Melayu dan Arab.

Sala Lauak: Cita Rasa Autentik dari Pasaman yang Tetap Eksis dan Menggoda Selera!

Penggunaan santan kelapa yang merupakan ciri khas masakan Melayu dan penggunaan rempah-rempah seperti kayu manis yang dipengaruhi budaya Arab, menjadi bukti kuat akan hal ini.

Filosofi dan Makna Simbolik di Balik Apam

Di Aceh, apam bukan hanya sekadar makanan. Kue ini memiliki makna filosofis yang mendalam, melambangkan kebersamaan, keakraban, dan rasa syukur.

Bentuknya yang bundar menyimbolkan kesatuan dan keutuhan masyarakat Aceh.

Proses pembuatannya yang melibatkan banyak orang, mulai dari pengolahan bahan hingga pembakaran di atas tungku kayu bakar, mencerminkan semangat gotong royong yang dijunjung tinggi oleh masyarakat Aceh.

Mitos dan Legenda Seputar Apam

Seperti halnya kuliner tradisional lainnya, apam juga diwarnai dengan berbagai mitos dan legenda.

Adalah kepercayaan bahwa apam yang dibuat pada bulan Rajab memiliki keberkahan tersendiri.

Ada juga mitos yang mengatakan bahwa jika seorang gadis dapat membuat apam yang bagus dan mengembang sempurna, ia akan mendapatkan jodoh yang baik.

Meskipun hanya mitos, cerita-cerita ini menambah daya tarik dan keunikan kue apam Aceh.

Teut Apam Tradisi Unik Menyambut Bulan Suci

Tradisi "Teut Apam" atau memasak apam bersama-sama merupakan momen yang paling dinantikan masyarakat Aceh, khususnya menjelang bulan Ramadhan.

Pada momen ini, para ibu-ibu akan berkumpul untuk membuat apam dalam jumlah besar.

Kegiatan ini bukan hanya sekadar memasak, tetapi juga menjadi ajang silaturahmi dan mempererat tali persaudaraan.

Aroma harum apam yang dibakar di atas tungku kayu bakar seakan menjadi penanda akan datangnya bulan suci yang penuh berkah.

Menilik Resep dan Cara Pembuatan Apam Aceh

Bahan-bahan yang dibutuhkan untuk membuat apam cukup sederhana, antara lain:

- Tepung beras

- Santan kelapa

- Gula pasir atau gula aren

- Ragi instan

- Garam

- Air kelapa

Cara pembuatannya pun terbilang mudah

1. Campurkan tepung beras, santan, gula, ragi, dan garam dalam satu wadah. Aduk hingga rata.

2. Tambahkan air kelapa sedikit demi sedikit sambil terus diaduk hingga adonan menjadi kental dan lembut.

3. Diamkan adonan selama kurang lebih 1 jam agar ragi bekerja dengan baik.

4. Panaskan cetakan apam yang terbuat dari tanah liat di atas tungku kayu bakar.

5. Tuang adonan ke dalam cetakan hingga ¾ penuh.

6. Tutup cetakan dan biarkan apam matang sempurna.

7. Angkat apam dari cetakan dan sajikan selagi hangat.

Eksistensi Apam di Era Modern

Meskipun zaman terus berkembang, apam tetap eksis dan menjadi kuliner favorit masyarakat Aceh. Kue ini dapat dengan mudah ditemukan di pasar tradisional, warung kopi, hingga restoran modern.

Bahkan, beberapa modifikasi dan inovasi dilakukan untuk menarik minat generasi muda, seperti penambahan topping kekinian seperti cokelat, keju, dan buah-buahan.

Menjaga Warisan Kuliner Leluhur

Keberadaan apam merupakan bukti nyata kekayaan kuliner Indonesia. Melestarikan kue tradisional ini bukan hanya tentang menjaga cita rasa, tetapi juga melestarikan warisan budaya dan tradisi leluhur.

Mari kita dukung para pelaku UMKM yang terus berinovasi dan melestarikan kue apam agar tetap menjadi bagian tak terpisahkan dari khazanah kuliner Indonesia