Lebih dari Sekadar Tontonan: Rekomendasi Drakor yang Memicu Diskusi dan Refleksi Mendalam

Drakor It's Okay to Not Be Okay (2020)
Sumber :
  • IMDb

Gaya Hidup, VIVA Banyuwangi – Drama Korea (drakor) tak hanya berfungsi sebagai hiburan semata. Beberapa drakor menawarkan kedalaman cerita dan kompleksitas karakter yang memicu diskusi dan refleksi mendalam bagi penontonnya. Drakor jenis ini menyentuh tema-tema universal seperti eksistensialisme, moralitas, dan makna kehidupan, serta mengajak penonton untuk berpikir kritis dan mempertanyakan nilai-nilai yang dipegang.

Kisah Cinta Tak Biasa: Rekomendasi Drakor dengan Romansa Noona

Bagi Anda yang mencari tayangan yang merangsang intelektual dan emosional, berikut rekomendasi drakor yang memicu diskusi dan refleksi mendalam:

1. "My Mister" (2018)

Saat Hukum Berbicara: Rekomendasi Drakor yang Menegangkan dengan Tema Hukum dan Kriminal

Drama ini mengisahkan tentang Park Dong-hoon, seorang pria paruh baya yang terbebani oleh hutang dan masalah keluarga, dan Lee Ji-an, seorang wanita muda yang juga memiliki beban hidup yang berat. "My Mister" menyampaikan pesan tentang empati, ketahanan, dan menemukan harapan di tengah kesulitan hidup. Drama ini mengajak penonton untuk merefleksikan makna kehidupan, hubungan antarmanusia, dan cara mengatasi penderitaan.

2. "Lost" (2021)

Merajut Asa di Tengah Pandemi: Rekomendasi Drakor yang Tayang Saat Pandemi

Drama ini mengisahkan tentang Bu Jung, seorang ghostwriter berusia 40 tahun yang merasa hidupnya hampa dan tidak berarti, dan Kang Jae, seorang pria berusia 27 tahun yang menjalankan layanan akting untuk memenuhi kebutuhan emosional kliennya. "Lost" menawarkan eksplorasi yang jujur dan mendalam tentang krisis eksistensial, kehilangan arah hidup, dan pencarian jati diri.

3. "Mother" (2018)

Drama ini mengisahkan tentang Soo-jin, seorang guru yang menculik seorang siswi yang mengalami kekerasan dalam rumah tangga dan memutuskan untuk menjadi ibu baginya. "Mother" mengangkat tema kekerasan terhadap anak, ikatan ibu dan anak, dan moralitas dengan cara yang mengharukan dan memilukan.

4. "Dear My Friends" (2016)

Drama ini mengisahkan tentang persahabatan dan perjuangan sekelompok lansia dalam menjalani masa tua. "Dear My Friends" menyampaikan pesan tentang pentingnya persahabatan, keluarga, dan menghargai setiap tahap kehidupan. Drama ini mengajak penonton untuk merefleksikan makna penuaan, kematian, dan warisan yang ingin ditinggalkan.

5. "It's Okay to Not Be Okay" (2020)

Drama ini mengangkat tema kesehatan mental dan trauma masa lalu dengan cara yang sensitif dan mengharukan. "It's Okay to Not Be Okay" menyampaikan pesan tentang penerimaan diri, penyembuhan, dan pentingnya mencari bantuan profesional. Drama ini mengajak penonton untuk merefleksikan stigma terhadap gangguan mental dan pentingnya kesehatan mental.

6. "Move to Heaven" (2021)

Drama ini mengisahkan tentang Geu-ru, seorang pria pengidap sindrom Asperger yang bekerja sebagai "trauma cleaner", yaitu orang yang bertugas membersihkan barang-barang peninggalan orang yang telah meninggal. "Move to Heaven" menyentuh hati dengan menyoroti kisah-kisah manusia dan makna kehidupan melalui perspektif yang berbeda. Drama ini mengajak penonton untuk merefleksikan kematian, kehilangan, dan pentingnya menghormati kehidupan orang lain.

7. "Navillera" (2021)

Drama ini mengisahkan tentang Sim Deok-chul, seorang pria lansia yang bermimpi menjadi penari balet, dan Lee Chae-rok, seorang penari muda yang kehilangan arah hidup. "Navillera" menyampaikan pesan tentang mengejar mimpi, persahabatan, dan menemukan kebahagiaan di usia senja. Drama ini mengajak penonton untuk merefleksikan makna hidup, usia, dan pentingnya mengejar passion.

 

Sebagai penutup, drakor yang memicu diskusi dan refleksi mendalam menawarkan pengalaman menonton yang berbeda dan memperkaya wawasan. Selamat menonton dan merenungkan makna kehidupan melalui kaca mata drakor!