Pahlawan Devisa Pulang dalam Peti: Kisah Haru Pemulangan Jenazah Siti Maimunah, TKI di Hong Kong

Penyerahan jenasah dari Disnaker Provinsi Jawa timur pada keluarga
Sumber :
  • Agung Subastian/ VIVA Banyuwangi

Banyuwangi, VIVA Banyuwangi –Suasana duka yang mendalam menyelimuti rumah Siti Maimunah (51), seorang tenaga kerja Indonesia (TKI) asal Dusun Maron, Desa Genteng Kulon, Banyuwangi, Jawa Timur. Kepulangan Siti Maimunah dari Hong Kong, tempat ia menghabiskan bertahun-tahun hidupnya demi mencari nafkah, menjadi kisah pilu. Sayangnya, kepulangannya kali ini bukanlah dalam keadaan hidup, melainkan terbungkus dalam peti jenazah.

TKW Asal Macan Putih Dimakamkan di Malaysia

Isak tangis keluarga dan kerabat pecah saat ambulans yang membawa jenazah Siti tiba di rumah duka pada Minggu dini hari 10 November 2024 sekira pukul 00.05 WIB. Para tetangga dan keluarga yang sudah menunggu sejak malam hari segera menyambut kedatangan peti jenazah yang diantar oleh Disnaker Provinsi Jawa Timur. “Kami sangat kehilangan sosoknya, dia pergi untuk menghidupi anak-anaknya, tapi sekarang dia pulang dalam keadaan seperti ini,” ujar seorang kerabat sambil menyeka air mata.

Perjalanan Pemulangan Jenazah

Proses pemulangan jenazah Siti Maimunah tak lepas dari prosedur panjang yang harus dilalui, mulai dari administrasi di Bandara Juanda hingga pemeriksaan yang memakan waktu cukup lama. Menurut Rusulik, staf Disnakertrans dan Perindustrian Kabupaten Banyuwangi, jenazah tiba di Bandara Juanda sekitar pukul 18.00 WIB. “Setelah menyelesaikan administrasi dan pemeriksaan, jenazah diberangkatkan ke Banyuwangi pukul 20.07 WIB,” ujarnya.

Puput Novel Meninggal Dunia: Perjalanan Hidup dan Pejuangan Melawan Kanker Ovarium

Rusulik menambahkan, “Ambulans untuk pemulangan disediakan secara gratis oleh Disnaker Provinsi. Majikannya juga bertanggung jawab untuk biaya pengiriman jenazah. Kami masih akan memeriksa apakah jaminan sosial kematian sudah diurus oleh perusahaan tenaga kerja yang mengirimnya ke luar negeri.”

Pengorbanan Seorang Ibu

Kepergian Siti Maimunah meninggalkan luka mendalam bagi ketiga anaknya yang selama ini hidup dengan mengandalkan pengorbanan ibu mereka. Sebagai single parent, Siti berjuang keras memenuhi kebutuhan keluarga. Anak bungsunya, Mohammad Nawawi, menyampaikan rasa syukur atas kelancaran proses pemulangan sang ibu. “Alhamdulillah, semuanya dipermudah. Kami berterima kasih kepada majikan ibu yang membantu pengurusan, pendamping SBMI, Disnaker Provinsi, dan pihak lainnya yang telah membantu,” ucapnya penuh haru.

Halaman Selanjutnya
img_title
Siapa Kerabat Pengemudi Ini? Meninggal di Belakang Kemudi di Dekat Stasiun Sidoarjo