Hampir 900 Hektar Tanaman Tembakau Terancam Gagal Panen
- Achmad Fuad Afdlol/viva banyuwangi
Lumajang, VIVA Banyuwangi - Akibat cuaca buruk yang melanda lahan pertanian, khususnya tanaman tembakau, hampir 900 hektar lahan mengalami gagal panen.
Hal ini disampaikan Ketua Asosiasi Petani Tembakau Indonesia (APTI) Kabupaten Lumajang, Dwi Wahyono kepada media ini, jika banyak lahan yang terdampak banjir sudah diusulkan ke Dinas Perkebunan (Disbun) Propinsi Jawa Timur.
"Kita sudah berkirim surat, semoga saja di realisasi dan mendapatkan ganti Harian Ongkos Kerja (HOK) untuk pengolahan dan penanaman," katanya kepada awak media ini, Jumat (11/8/2023).
Kalau terkait dengan asuransi tembakau, menurut Dwi, pihaknya masih belum bisa mengakses, karena masih tahap pengkajian.
"Pengajuannya memang lewat Disbun Propinsi, cuma di Disbun anggaran darurat bencana tidak ada, sehingga Disbun Propinsi berupaya koordinasi ke BPBD Propinsi Jawa Timur," paparnya lagi.
Biaya per hektar yang dikeluarkan petani, diungkapkan Dwi, kurang lebih sebesar Rp 25 juta. Tapi kalau lahannya sewa, biayanya Rp 10 jutaan, karena rata-rata sewa lahan satu akar Rp 15 jutaan per hektarnya.
Lahan yang ditanami tembakau, dikatakan pria asal Kecamatan Tempeh ini ada sekitar 889 hektar, yang terdampak banjir ada sekitar 86 hektar.