Oknum Perhutani Banyuwangi Barat Diduga Catut Nama Bupati, BKD dan Kantah Banyuwangi
- Anton Heri Laksana/ VIVA Banyuwangi
Banyuwangi, VIVA Banyuwangi – Aksi dugaan penipuan yang dilakukan oknum Perhutani Banyuwangi Barat, S alias Y diduga mencatut nama Bupati Banyuwangi, Ipuk Fiestiandani. Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Banyuwangi dan Kantor Pertanahan (Kantah) Banyuwangi juga dicatut oknum tersebut.
Pencatutan nama seorang pejabat atau instansi seolah menjadi hal yang sangat sering dilakukan dalam setiap aksi penipuan lowongan pekerjaan di lingkungan pemerintahan.
Seperti yang diduga dilakukan S alias Y, seorang oknum pegawai Perhutani Banyuwangi Barat terhadap Dewi Puri Astutik warga Dusun Kebunrejo Desa Alasrejo Wongsorejo Banyuwangi Jawa Timur.
"Saya awalnya ditanya, mau (dimasukkan) kerja dimana? Saya jawab saja, dimana pun tidak apa yang penting kerja. Tapi kalau bisa di (Kantor) Pertanahan (Banyuwangi)," ujar Tutik.
Korban dugaan penipuan, Dewi Puri Astutik
- Anton Heri Laksana/ VIVA Banyuwangi
Selang beberapa bulan kemudian, Tutik mencoba menghubungi S alias Y untuk mempertanyakan perkembangan informasi pekerjaan yang dijanjikan untuk Intan Maya Adi Pratita, anaknya.
"Katanya berkas anak saya akan selesai dalam waktu sebulan kedepan. Karena saya percaya, saya iya in saja," kata Tutik saat dihubungi Banyuwangi.viva.co.id.
Namun saat waktu yang dijanjikan tiba, Tutik kembali menghubungi S alias Y melakukan sambungan komunikasi percakapan Whatapp.
"Saya dijanjikan kembali pada awal tahun (2023) karena menunggu selesainya masalah ASN dan PPPK," tutur Tutik.
Diduga, S alias Y oknum Mandor tebang wilayah Suko-Licin
- Anton Heri Laksana/ VIVA Banyuwangi
Memasuki akhir Bulan Januari 2023, janji pekerjaan tersebut tidak juga terealisasi dan Tutik kembali menghubungi S alias Y karena tidak ada kabar dari oknum tersebut.
"Katanya belum bisa masuk karena harus habiskan honorer untuk bisa jadi ASN dulu. Jadi saya dijanjikan untuk menunggu kembali," ungkap Tutik.
Karena belum mendapatkan kepastian, Tutik berniat meminta kembali uangnya kembali namun ditakut-takuti proses pengembalian uang tersebut memakan waktu yang cukup lama.
"Karena dia (S alias Y) bilang gitu, saya ya pasrah saja. Apalagi katanya berkas anak saya sudah masuk di BKD, jadi tinggal menunggu waktu saja," jelas Tutik.
Diduga, S alias Y oknum Mandor tebang wilayah Suko-Licin
- Anton Heri Laksana/ VIVA Banyuwangi
Bukan hanya terkait waktu, untuk posisi pekerjaan yang dijanjikan S alias Y juga tidak konsisten dengan beragam alasan.
"Awalnya bisa di (kantor) Pertanahan (Banyuwangi) lalu batal karena penuh. Kemudian digeser (penempatannya) di Pertanian Rogojampi," tegas Tutik secara eksklusif pada Banyuwangi.viva.co.id.
Saat kedua posisi tersebut tidak juga ada kejelasan, Tutik kembali meminta uangnya atau segera dicarikan posisi pekerjaan untuk anaknya, Intan Maya Adi Pratita.
"Dia (S alias Y) bilang gini. Nanti di (tempatkan) Pertanian Wongsorejo saja. Biar lebih dekat. Tapi saya tidak tahu yang di maksud (Institusi) Pertanian itu apa jelasnya," keluh Tutik.
Berubah-ubahnya penjelasan dari S alias Y, semakin membuat Tutik yakin kalau dirinya telah menjadi korban penipuan dengan modus iming-iming lowongan pekerjaan di institusi Pemerintah.
"Pernah suatu ketika saya hubungi kembali dan dia (S alias Y) mengatakan masih menunggu Bupati (Ipuk Fiestiandani) pulang dari ibadah Haji. Tapi sampai kini juga tidak ada kabar," jlentreh Tutik.
Sementara itu, Kepala Kantor Pertanahan Banyuwangi Budiono saat hubungi tidak berada di tempat. Konfirmasi melalui sambungan percakapan Whatsapp juga tidak mendapatkan tanggapan.
Kantor Pertanahan Banyuwangi
- Anton Heri Laksana/ VIVA Banyuwangi
"Saya tidak berkompenten menjawab hal tersebut (lowongan pekerjaan di Kantah). Nanti akan saya komunikasikan dengan bapak (Kepala Kantah)," tutur Dwi Joko Siswanto, Kasi Pengadaan dan Pengembangan Tanah, Kantah Banyuwangi saat dihubungi Banyuwangi.viva.co.id.
Di kesempatan yang berbeda, Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Banyuwangi Ilham Nuzili yang menyatakan tidak ada lowongan di Instansi Pertanian mana pun di Kabupaten Banyuwangi.
"Kalo yang dimaksud Dinas Pertanian Kabupaten Banyuwangi, saya pastikan tidak ada lowongan kecuali rencana rekrutmen pppk yang akan diumumkan secara resmi lebih lanjut," jawab Ilham saat dihubungi Banyuwangi.viva.co.id.
Mantan kepala BPBD Banyuwangi tersebut juga menampik ada biaya dalam rekrutmen pekerjaan di lingkungan instansi pemerintah.
"Tidak ada (permintaan uang) itu," jelasnya.
Kini Tutik hanya bisa berharap ada kejelasan nasib uang yang telah diberikan pada S alias Y atau lowongan perkerjaan yang dijanjikan untuk Intan Maya Adi Pratita.