Dinas Pendidikan Turun Tangan Atasi Kesurupan Massal di SMPN 4 Jember

Dispendik Turun Tangan Kesurupan Massal di SMPN 4 Jember
Sumber :
  • Palupi Ambarwati/ VIVA Banyuwangi

Jember, VIVA Banyuwangi –Kasus kesurupan massal yang menimpa puluhan siswa SMPN 4 Jember pada Senin (17/2) mendapat perhatian serius dari Dinas Pendidikan Jember. Kejadian yang sempat viral di media online ini berawal dari tiga siswa kelas 8 yang pertama kali mengalami kesurupan usai mengikuti upacara bendera.

Puluhan Siswa SMPN 4 Jember Kesurupan Massal Usai Upacara Bendera

Menurut Kepala SMPN 4 Jember, Surawi, ketiga siswa tersebut segera diamankan ke ruang BK dan UKS untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut. Namun, karena area sekolah yang relatif kecil, suara histeris mereka terdengar oleh siswa lain yang sedang belajar di kelas, sehingga memicu kepanikan dan menyebabkan jumlah siswa yang kesurupan semakin bertambah.

Setelah menerima laporan dari pihak sekolah, Dinas Pendidikan Jember langsung merespons dengan menurunkan Kabid Pembinaan SMP, Tulus Wijayanto, S.Pd., M.Si., ke lokasi. Kehadirannya juga didampingi oleh Ketua Komite SMPN 4 Jember yang turut hadir setelah mendengar kabar kejadian tersebut.

Guru dan Siswa SMAN Pakusari Kompak Donorkan Darah

Puluhan Siswa SMPN 4 Jember Kesurupan Massal Usai Upacara

Photo :
  • Palupi Ambarwati/ VIVA Banyuwangi

“Kehadiran kami di sini sebagai bentuk sinergi antara dinas pendidikan, sekolah, dan orang tua dalam menangani masalah ini agar bisa segera diselesaikan dengan baik,” ujar Tulus.

KAI Daop 9 Imbau Pengguna Jalan untuk Berhenti Sebelum Melewati perlintasan Sebidang

Dalam pertemuan dengan pihak sekolah, Tulus menegaskan bahwa aspek keamanan dan keselamatan siswa serta seluruh warga sekolah harus menjadi prioritas utama. Ia juga menyampaikan pesan dari Kepala Dinas Pendidikan Jember agar pihak sekolah dan guru terus memantau perkembangan siswa yang mengalami kesurupan, baik yang masih di sekolah maupun yang sudah dijemput oleh orang tua masing-masing.

Sebagai perwakilan orang tua, Komite Sekolah mengusulkan agar siswa diliburkan sementara dan diperbolehkan belajar dari rumah pada Selasa (18/2) guna memulihkan kondisi mereka. Usulan tersebut disetujui oleh pihak sekolah setelah mendapat izin dari Dinas Pendidikan.

Halaman Selanjutnya
img_title