Tutik, Korban Oknum S alias Y Tuntut Uangnya Kembali
- Suwandi/ VIVA Banyuwangi
Banyuwangi, VIVA Banyuwangi –Merasa yakin menjadi korban penipuan dengan iming-iming lowongan pekerjaan di instansi pemerintah, Tutik menuntut uangnya dikembalikan. Hal tersebut dilakukan karena uang yang digunakan hasil pinjaman dari koperasi.
Polemik kasus dugaan penipuan yang diduga dilakukan oknum Pegawai Perhutani Banyuwangi Barat, S alias Y kini ditangani timsus (tim khusus).
Asper Licin, Suwandi (kemeja gelap) temuin dugaan korban penipuan
- Istimewa/ VIVA Banyuwangi
Tim ini bertugas untuk mencari bukti dan meminta keterangan sejumlah saksi guna memperkuat dugaan laporan terhadap oknum S alias Y tersebut.
"Pak Suwadi (Asper Licin) sudah kesini. Saya sampaikan semua bukti yang saya punya. Tidak saya tambahin, iya emang gitu adanya," ujar Dewi Puri Astutik saat dihubungi Banyuwangi.viva.co.id Selasa, 5 September 2023.
Adm Perhutani Banyuwangi Barat, Dedy Siswandhi
- Dovalent Vandeva Derico/ VIVA Banyuwangi
Warga Dusun Kebunrejo Desa Alasrejo Kecamatan Wongsorejo Banyuwangi Jawa Timur tersebut menceritakan secara gamblang dampak yang dialami akibat hal tersebut.
"Pertama, uang yang saya berikan itu uang pinjaman ke rentenir (Lintah Darat). Bunga sangat tinggi. Tapi gimana lagi, lha wong saya pingin anak saya sukses," kata Tutik di rumahnya.
Diduga, S alias Y oknum Mandor tebang wilayah Suko-Licin
- Anton Heri Laksana/ VIVA Banyuwangi
Karena merasa berat dengan tingginya bunga, Tutik akhirnya mengajukan pinjaman ke sebuah koperasi yang berada di Kecamatan Wongsorejo.
"Sertifikat rumah ini yang saya jadikan jaminan. Uang hasil pinjaman tersebut saya pakai pelunasan pinjaman ke rentenir itu," tutur Tutik.
Kantor Administrasi Perhutani Banyuwangi
- Anton Heri Laksana/ VIVA Banyuwangi
Kini Tutik tidak banyak berharap. Tutik hanya ingin polemik yang kini dihadapi keluarganya segera selesai dan anaknya, Intan Maya Adi Pradita segera mendapatkan pekerjaan.
"Saya pasrah dengan yang di atas (Tuhan) untuk masalah anak saya. Yang penting saya hanya ingin uang saya kembali. Itu saja, bukan lainya," harap Tutik.
Adm Perhutani Banyuwangi Barat, Dedy Siswandhi
- Dovalent Vandeva Derico/ VIVA Banyuwangi
Di kesempatan yang berbeda, Administrasi (Adm) Perhutani Banyuwangi Barat, Dedy Siswandhi mengakui langkah cepat penanganan atas laporan yang diterima instansi yang dipimpinnya.
"Tahapan sekarang masih dalam pemeriksaan tim untuk dimintai keterangan (klarifikasi)," beber Dedy secara eksklusif pada Banyuwangi.viva.co.id.
Diduga, S alias Y oknum Mandor tebang wilayah Suko-Licin
- Anton Heri Laksana/ VIVA Banyuwangi
Malahan, Dedy juga memberikan deadline (batas waktu) pada oknum S alias Y untuk segera menyelesaikan masalahnya dengan pihak yang merasa dirugikan.
"Saya berikan kesempatan dalam 2 - 3 hari ini untuk menyelesaiakan permasalahannya," jlentreh Dedy, Senin 4 September 2023.
Korban dugaan penipuan, Dewi Puri Astutik
- Anton Heri Laksana/ VIVA Banyuwangi
Dugaan penipuan yang dialami Tutik bermula dari wanprestasi (ingkar janji) yang diduga dilakukan oknum pegawai Perhutani Banyuwangi Barat, S alias Y.
Oknum tersebut diduga tidak bisa memenuhi janjinya untuk memberikan pekerjaan pada Intan Maya Adi Pradita, anak Tutik yang pernah dijanjikan sejak 18 bulan lalu.