TWA Gunung Ijen Hangat Diperbincangkan Pelaku Usaha Wisata, Ada Apa?

Aktifitas di sekitar Objek titik Blue Fire ( Api Biru ) Gunung Ijen
Sumber :
  • Moh. Hasbi/Viva Banyuwangi

"Branding kita adalah blue fire, dengan tidak optimalnya blue fire maka mempengaruhi kesan wisatawan yang datang ke Ijen," kata Andika.

HUT Brimob ke 79, Polresta Banyuwangi Gelar Tasyakuran

Koordinator PT. Candi Ngerimbi, Bambang Heri Purwanto, memberikan penjelasan mengenai fenomena blue fire. Menurutnya, blue fire biasanya muncul di sekitar pipa yang mengalirkan cairan belerang, sebagai reaksi dari proses penyubliman.

Suhu pada pipa bisa mencapai 600 derajat Celsius, yang menghasilkan uap dan api biru. Namun, perusahaan telah mengantisipasi kemunculan blue fire karena hal ini dapat mengganggu produksi belerang dan dapat membahayakan timbunan belerang yang disimpan di dekat lokasi dapur.

Detik-Detik Mencekam! Pusat Perbelanjaan Konveksi dan Swalayan di Situbondo Terbakar

Heri menyebutkan bahwa jika timbunan belerang bisa segera diangkut ke gudang penyimpanan, atraksi blue fire dapat diperlihatkan lagi. Namun, kendalanya adalah jumlah pekerja pengangkut belerang yang sudah drastis menurun.

Dari 98 titik dapur belerang yang dikelola, pihaknya telah memberikan solusi dengan menawarkan satu dapur belerang yang disebut Kodim kepada Pemkab Banyuwangi untuk dijadikan tempat mempertontonkan atraksi blue fire.

Keris Woomera 2024: Bangun Diplomasi TNI Melalui Malam Budaya di Banyuwangi

Ia berharap persoalan ini segera bisa diselesaikan. Sehingga tidak sampai mempengaruhi minat wisatawan untuk datang ke Kawah Ijen.

Kepala Bidang Pemasaran Disbudpar Banyuwangi, Ainur Rofiq, menyatakan bahwa solusi dari PT. Candi Ngerimbi telah diterima dan akan segera dirumuskan dalam penganggaran untuk penataan dapur tersebut. Namun, dia mengakui bahwa kondisi dapur Kodim saat ini membutuhkan anggaran besar untuk diperbaiki agar aman bagi wisatawan.

Halaman Selanjutnya
img_title