Tragis, Pelajar SMP di Pasuruan Tewas Setelah Dianiaya Orang Tak Dikenal
- Reconstantine Jeneva Carravello/ VIVA Banyuwangi
Pasuruan, VIVA Banyuwangi –Kejadian tragis menimpa seorang pelajar SMP di Pasuruan, Jawa Timur. Rendi Jatmiko Putra (16), warga Desa Karangsentul, Kecamatan Gondangwetan, Kabupaten Pasuruan, meninggal dunia setelah mengalami penganiayaan oleh orang tak dikenal (OTK) di Jalan Dokter Wahidin Sudiro Husodo, Kota Pasuruan, Selasa (24/12) malam. Peristiwa ini mengundang perhatian publik dan menjadi sorotan karena pelaku masih dalam penyelidikan. Apa sebenarnya yang terjadi dan bagaimana pihak berwajib menangani kasus ini?
Kronologi Kejadian
Insiden memilukan ini bermula saat Rendi, pelajar kelas 9 di sebuah SMP negeri di Kabupaten Pasuruan, tengah berboncengan dengan temannya, Rafi Udin Khalis (15), menggunakan sepeda motor Honda Beat. Mereka baru saja meninggalkan rumah seorang teman di wilayah Ranggeh, Kecamatan Gondangwetan, setelah menyemir rambut, dan memutuskan berkeliling ke Kota Pasuruan.
Namun, di depan sebuah toko waralaba di Jalan Dokter Wahidin Sudiro Husodo, motor mereka dipepet oleh seorang pengendara sepeda motor Honda Supra yang identitasnya belum diketahui. Pelaku diduga memukul Rendi dari belakang menggunakan benda tumpul, membuatnya kehilangan kendali hingga motor oleng ke kiri dan menabrak pembatas jalan. Kedua korban terjatuh, dengan Rendi mengalami luka serius di kepala, sementara Rafi hanya mengalami luka ringan.
Kondisi Korban
Dalam video amatir yang beredar, terlihat Rendi mengerang kesakitan di lokasi kejadian sebelum dievakuasi ke RSUD R. Soedarsono, Kota Pasuruan. Sayangnya, meski telah mendapatkan perawatan intensif, nyawa Rendi tidak tertolong. Jenazahnya telah dimakamkan di kampung halamannya, meninggalkan duka mendalam bagi keluarga dan teman-temannya.
Rafi, yang selamat dengan luka ringan, menjadi salah satu saksi kunci dalam penyelidikan kasus ini. Keberadaan saksi lain dan rekaman CCTV di sekitar lokasi kejadian juga diharapkan dapat membantu polisi mengungkap identitas pelaku.
Penyelidikan Polisi
Kasus ini kini menjadi perhatian serius Satreskrim Polres Pasuruan Kota. Plt Kasi Humas Polres Pasuruan Kota, Aipda Junaedi, membenarkan adanya penganiayaan tersebut. “Ya, betul terjadi penganiayaan,” ujarnya saat dikonfirmasi. Saat ini, tim penyelidik tengah bekerja keras melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP), mengumpulkan bukti-bukti, serta meminta keterangan dari sejumlah saksi.
“Kami berkomitmen untuk segera mengungkap kasus ini dan menangkap pelakunya,” tambah Aipda Junaedi. Meski demikian, polisi belum memberikan informasi lebih lanjut mengenai motif pelaku atau perkembangan terkini dari penyelidikan.