Belum Ada Tindakan Polisi, Kasus Siswa SD Dicabuli Tetangganya

Ilustrasi kekerasan seksual terhadap anak-anak
Sumber :

Banyuwangi,VIVA Banyuwangi- Kasus Siswa SD jadi korban perkara tindak pidana asusila di Banyuwangi Jawatimur, pihak korban sudah lapor ke Polisi tapi hingga sekarang belum ada tindakan apapun sejak laporan dibuat pihak keluarga korban ke Mapolresta Banyuwangi.

Polresta Banyuwangi, Gelorakan Mobil Sayur Dalam Sosialisasi Pilkada 2024 Sambil Berbagi

Kasus perkara tindakan melanggar hukum Korban anak di bawah umur, kejadian memilukan korbannya masih berstatus siswa tingkat sekolah dasar (SD).

Sebut saja korban Kenanga (bukan nama sebenarnya) bocah berusia 12 tahun jadi korban diperkosa oleh tetangganya berinesial Ds seorang pelajar Siswa SMA di Banyuwangi. 

Tragedi Berdarah di Polres Solok Selatan: Kabag Ops Tembak Mati Kasat Reskrim

Ds melancarkan aksi bejatnya tersebut mengelabui Kenanga dengan modus mengajari bermain game, kasus ini telah dilaporkan orang tua ke Polresta Banyuwangi. 

"Sudah kita laporkan kasus yang menimpa Kenanga kepada pihak kepolisian," ucap orang tua korban berinesial R warga asal Kelurahan Kertosari, Kecamatan Banyuwangi itu.

Polresta Banyuwangi Gelorakan Swasembada Pangan Sukseskan Asta Cita

Miris, R menyampaikan terduga pelaku tidak hanya menyetubuhi Kenanga satu dua kali, namun sudah berulang kali dilakukan sejak bulan Juli hingga Agustus 2023.

"Sejak ditinggal oleh ibunya meninggal, kenanga hidup berdua dengan saya di Rumah, namun karena saya sering sakit - sakitan tidak optimal dan memperhatikan anak saya,"jelas R.

R menjelaskan, sejak awal anaknya kenal dengan DS perilaku si korban berubah drastis. Sering R melihat anaknya lebih banyak mengurung sendiri di dalam kamar.

"Karena saya melihat terjadi perubahan sikap saat sedang di dalam rumah, hingga akhirnya saya menaruh curiga. Setelah saya tanya - tanya akhirnya mengaku telah diperkosa oleh Ds,"terang R.

Kenanga juga mengatakan bahwa sering mendapat ancaman dan kekerasan dari DS saat melakukan aksi bejatnya tersebut, hingga membuat korban ketakutan dan tidak bisa menolak ajakan si DS.

"Ternyata setelah saya desak dengan pertanyaan, pelaku sudah memaksa dalam kurun waktu lama. Bahkan hampir setiap hari karena DS sering datang ke rumah dengan alasan mengajari anak saya bermain game,"jelas R

Korban Sudah alami trauma, karena seringkali korban banyak diam dan alami depresi. Kurang bersosialosasi kepada siapapun.

"Kasihan anak saya, semoga ada tindakan tegas dari polisi dan segera menangkap pelaku," harap R.

Kasatreskrim Polresta Banyuwangi Kompol Agus Soebarnapraja melalui Iptu Didik Hariyanto mengatakan, kasus tersebut masih dalam proses penyelidikan.

"Masih dalam proses penyelidikan, karena ada beberapa alat bukti dan barang bukti (BB) yang dinilai belum cukup," tegasnya.