Sapi Ngamuk Seruduk Majikan, Peternak Banyuwangi Tak Sadarkan Diri Alami Luka Serius

Peternak Jadi Korban Amukan Sapi miliknya Sendiri
Sumber :
  • Moh. Hasbi/VIVA Banyuwangi

Banyuwangi,VIVA Banyuwangi- Peternak Sapi warga Banyuwangi, Jawa Timur harus menjalani perawatan secara intensif di Rumah Sakit usai menjadi korban amukan Sapi yang di pelihara sendiri.

Terobosan Atasi Tunggakan Iuran, BPJS Kesehatan Sempurnakan Program Cicilan dan Endowment Fund

 

Korban bernama Subahri (52) warga Dusun Sukomade, Desa Sarongan, Kecamatan Pesanggaran. Terbaring lemas saat ditolong tetangga yang dekat area Kandang tempat korban pelihara Sapi.

Kisah Inspiratif Sumardi, Pria Asal Madura: Manfaat Positif Mendaftar Sebagai Peserta JKN Sejak Dini

 

Informasi yang dialami korban hingga alami luka serius disampaikan warga setempat yakni Fauji mengabarkan adanya warga di seruduk Sapi Peliharaannya.

Tips Merawat Sepatu Agar Awet dan Tetap Seperti Baru!

 

"Mas saya ingin mengabarkan mungkin bisa dibantu di beritakan, selain itu saya ingin menyampaikan bahwa korban yang sekarang sedang dirawat keluarga ingin mengurus SPM. Karena korban langsung dirujuk ke Rumah Sakit Graha Medika, yang sebelumnya hanya ditangani oleh Mantri setempat," kata Fauji. 

 

Fauji juga menyampaikan bahwa sebelum ia mengetahui kejadian itu dirinya mendapatkan informasi tersebut dari Masyarakat, karena ingin ikut serta membantu meringankan pembiayaan pengobatan rumah sakit, keluarga korban berniat mengurus Surat Standar Pelayanan Minimum (SPM).

 

"Terkait SPM saya komunikasi ke pihak Pemdes dan Kepala Dusun setempat, katanya pengurusan SPM sudah diajukan namun tidak di Acc," cetus Fauji.

 

Bahkan kata, kondisi korban sempat tidak sadarkan diri dan tak berdaya saat dibawa ke Mantri. Selanjutnya korban dirujuk ke Rumah Sakit.

 

Hal itu disampaikan pihak kepala Dusun Fery Navaro saat korban ditangani pihak Rumah Sakit Graha Medika Yosomulyo, Jajag. Dan kondisi korban membaik, dan berlanjut untuk menunggu operasi tulang Rusuk bagian depan dan belakang yang patah, dan penggumpalan darah di paru-paru.

 

"Korban memiliki BPJS namun setelah disetorkan ke pihak rumah Sakit tidak bisa digunakan, maka dari itu pihak keluarga korban ingin mengurus SPM, agar ringan untuk biaya rumah sakit," terang Fery Nafaro Kepala Dusun.

 

"saat ini masih kita usahakan untuk mencari solusinya, informasinya korban dijadwalkan operasi," pungkasnya.