Dukung Pengembangan Sastra, Banyuwangi Luncurkan Buku Antologi Puisi

Bupati Ipuk tandatangani buku untuk Kepala Kemenag
Sumber :
  • Fitri Anggiawati/ VIVA Banyuwangi

Banyuwangi, VIVA Banyuwangi – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Banyuwangi meluncurkan buku kumpulan karya sastra atau antologi puisi berjudul Ketika Kau, Dia dan Aku Menjadi Kita

5 Tempat Wisata Rekomen di Kepulauan Riau yang Dapat Memanjakan Mata

Peluncuran buku tersebut selain diharapkan dapat menjadi media literasi bagi guru se-Banyuwangi, juga untuk proses pembelajaran bagi generasi muda. 

“Agar mereka lebih mencintai karya sastra. Agar mereka juga mau terlibat dalam proses penciptaan karya sastra,” ujar Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani pada Banyuwangi.viva.co.id.

Pricelist Lengkap Bukber AYCE di Hotel Bandung Start 65 Ribu!

Ke depan, setelah terbitnya buku antologi puisi tersebut, diharapkan dapat muncul serupa lainnya sebagai produk asli karya anak Banyuwangi. 

“Kami siap untuk memberikan support dalam pengembangan karya sastra di Banyuwangi karena ini bagian dari memberikan ruang untuk anak-anak Banyuwangi dalam peningkatan literasi,” kata Ipuk. 

Getuk Singkong Gula Merah: Kelezatan Tradisional yang Mengenyangkan

 

Bupati Ipuk di acara peluncuran buku

Photo :
  • Fitri Anggiawati/ VIVA Banyuwangi

 

Menurut Dinas Pendidikan (Dispendik) Banyuwangi, peluncuran buku antologi puisi merupakan ajang apresiasi kepada penulis puisi yang karyanya dimuat di buku tersebut sebagai kado persembahan Hari Jadi Banyuwangi ke-252. 

Buku tersebut memuat puisi dari 88 penulis termasuk di antaranya Bupati Ipuk, Kepala Kemenag Banyuwangi, Dispendik, kepala sekolah dan guru-guru yang secara khusus menulis tentang potensi yang dimiliki tanah Blambangan. 

“(Buku) ini kerja kolaboratif, dan itu mencerminkan bahwa Banyuwangi pun bisa sampai di titik sekarang dengan berbagai prestasi tersebut merupakan kerja kolaboratif,” terang Kepala Bidang SMP Dispendik Banyuwangi Alfian pada Banyuwangi.viva.co.id.

 

Kabid Dispendik pegang buku antologi puisi

Photo :
  • Fitri Anggiawati/ VIVA Banyuwangi

 

Sementara itu, sebagai penulis yang karyanya dimuat dalam buku, Kepala Kemenag Banyuwangi Chaironi Hidayat mengatakan bahwa nilai besar peluncuran buku tersebut adalah penguatan literasi. 

“Alhamdulillah kita punya komunitas namanya Lentera Sastra yang menjadi pelopor kemajuan literasi di Banyuwangi,” tutur Chaironi. 

Lanjutnya, tingkat peradaban dan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) sangat ditentukan dari sejauh apa literasi yang ada pada diri seseorang.