Dukung Pengembangan Sastra, Banyuwangi Luncurkan Buku Antologi Puisi
- Fitri Anggiawati/ VIVA Banyuwangi
Banyuwangi, VIVA Banyuwangi – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Banyuwangi meluncurkan buku kumpulan karya sastra atau antologi puisi berjudul Ketika Kau, Dia dan Aku Menjadi Kita.
Peluncuran buku tersebut selain diharapkan dapat menjadi media literasi bagi guru se-Banyuwangi, juga untuk proses pembelajaran bagi generasi muda.
“Agar mereka lebih mencintai karya sastra. Agar mereka juga mau terlibat dalam proses penciptaan karya sastra,” ujar Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani pada Banyuwangi.viva.co.id.
Ke depan, setelah terbitnya buku antologi puisi tersebut, diharapkan dapat muncul serupa lainnya sebagai produk asli karya anak Banyuwangi.
“Kami siap untuk memberikan support dalam pengembangan karya sastra di Banyuwangi karena ini bagian dari memberikan ruang untuk anak-anak Banyuwangi dalam peningkatan literasi,” kata Ipuk.
Bupati Ipuk di acara peluncuran buku
- Fitri Anggiawati/ VIVA Banyuwangi
Menurut Dinas Pendidikan (Dispendik) Banyuwangi, peluncuran buku antologi puisi merupakan ajang apresiasi kepada penulis puisi yang karyanya dimuat di buku tersebut sebagai kado persembahan Hari Jadi Banyuwangi ke-252.
Buku tersebut memuat puisi dari 88 penulis termasuk di antaranya Bupati Ipuk, Kepala Kemenag Banyuwangi, Dispendik, kepala sekolah dan guru-guru yang secara khusus menulis tentang potensi yang dimiliki tanah Blambangan.
“(Buku) ini kerja kolaboratif, dan itu mencerminkan bahwa Banyuwangi pun bisa sampai di titik sekarang dengan berbagai prestasi tersebut merupakan kerja kolaboratif,” terang Kepala Bidang SMP Dispendik Banyuwangi Alfian pada Banyuwangi.viva.co.id.
Kabid Dispendik pegang buku antologi puisi
- Fitri Anggiawati/ VIVA Banyuwangi
Sementara itu, sebagai penulis yang karyanya dimuat dalam buku, Kepala Kemenag Banyuwangi Chaironi Hidayat mengatakan bahwa nilai besar peluncuran buku tersebut adalah penguatan literasi.
“Alhamdulillah kita punya komunitas namanya Lentera Sastra yang menjadi pelopor kemajuan literasi di Banyuwangi,” tutur Chaironi.
Lanjutnya, tingkat peradaban dan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) sangat ditentukan dari sejauh apa literasi yang ada pada diri seseorang.