RTH Sumberkencono: Inovasi Desa yang Ubah Lapangan Kosong Jadi Pusat Ekonomi dan Hiburan

RTH Sumberkencono: Inovasi Desa yang Ubah Lapangan Kosong
Sumber :
  • Venus Hadi/ VIVA Banyuwangi

Banyuwangi, VIVA BanyuwangiDi bawah kepemimpinan Kepala Desa Sumberkencono, Kusnan, lapangan desa yang dulu tak terpakai kini menjelma menjadi Ruang Terbuka Hijau (RTH) yang ramai dikunjungi warga. Tak sekadar tempat rekreasi, RTH Sumberkencono juga menjadi pusat kegiatan ekonomi bagi pelaku usaha kecil di desa. 

Mbah Sunoto, Perajin Bambu di Ujung Senja yang Tetap Berkarya

RTH Sumberkencono: Inovasi Desa yang Ubah Lapangan Kosong

Photo :
  • Venus Hadi/ VIVA Banyuwangi

Saat ditemui Banyuwangi.viva.co.id, Kamis (27/2/2025), Kusnan menegaskan bahwa pembangunan RTH adalah bagian dari visi besarnya untuk desa. “Ini janji saya. Alhamdulillah, sudah dua tahun berjalan dan manfaatnya bisa dirasakan warga. Ada taman, panggung seni, serta kios-kios usaha yang menjadi pusat kuliner,” ungkapnya. 

Warga RT 02/03 Bajulmati Kelola Sampah Mandiri, Solusi Bersama untuk Lingkungan Bersih

Namun, Kusnan belum puas. Ia masih berencana menyelesaikan pembangunan pendopo di bagian utara yang akan dilengkapi kamar ganti pemain bola dan kafe. Selain itu, ia ingin memanfaatkan lahan seluas 1,5 hektare di timur RTH untuk membangun kolam renang yang dapat dinikmati warga. 

RTH Sumberkencono: Inovasi Desa yang Ubah Lapangan Kosong

Photo :
  • Venus Hadi/ VIVA Banyuwangi
Semangka dan Blewah Laris Manis Saat Ramadan di Banyuwangi

Seiring berkembangnya RTH, para pelaku usaha kini mendapat manfaat lebih besar. Awalnya, desa masih menanggung biaya operasional listrik bagi pedagang. Namun, mulai Maret ini, mereka akan dikenakan tarif Rp100 ribu per bulan, menggantikan sistem pembayaran harian. 

Retno (35), pemilik dua stand di RTH yang menjual pakaian dan parfum, membenarkan perubahan ini. “Dulu per hari ditarik Rp5 ribu, sekarang bayar Rp150 ribu per bulan sudah termasuk listrik,” ujarnya. Mustofa (35), penjual es tebu asal Wongsorejo, juga tidak keberatan dengan tarif baru ini. “Alhamdulillah, masih terjangkau. Dulu bayar Rp3 ribu per hari, sekarang Rp100 ribu per bulan,” katanya. 

Halaman Selanjutnya
img_title