Virus LSD Pada Sapi Resahkan Peternak di Lumajang, ini Himbauan Petugas

Sapi terjangkit virus LSD
Sumber :
  • Anton Heri Laksana/ VIVA Banyuwangi

Lumajang, VIVA Banyuwangi –Virus Lumpy Skin Diseases (LSD) yang menjangkit pada sapi milik peternak, semakin menimbulkan keresahan pada masyarakat. Kendati belum ada laporan kematian sapi akibat virus LSD, penyebarannya yang belum terhenti dikawatirkan akan berpengaruh pada kesehatan sapi serta harga jual sapi di pasaran.

Patroli Gabungan TNI-Polri Pastikan Kamtibmas di Situbondo Aman pada Tahap Masa Tenang dan Jelang Coblosan

Ciri yang paling mudah dikenali, sapi yang terjangkit virus LSD akan mengalami benjolan-benjolan pada beberapa bagian tubuhnya.

 

Polresta Banyuwangi Gelar Apel Pergeseran Pasukan Pengamanan Pilkada Serentak 2024

Biasanya benjolan tersebut, awalnya tidak terlihat namun saat ditemukan sudah merata hampir pada hampir seluruh badan sapi.

 

Polresta Banyuwangi Terjunkan Ratusan Personel Pengamanan Kampanye Pilkada 2024

Seperti yang dialami pada sapi milik Sutomo warga Desa Nogosari, Kecamatan Rowokangkung, Kabupaten Lumajang Jawa Timur.

 

“Badan sapi panas dan lemas serta kurang nafsu makan. Benjolan yang paling menonjol terlihat pada bagian leher sapi,” ujar Sutomo. Jumat, 24 Februari 2024.

 

Sutomo menjelaskan, penurunan kondisi fisik sapi miliknya sudah terjadi dalam sepekan terakhir sebelum akhirnya muncul benjolan pada sekujur badan sapi.

 

“Benjolan sebesar bola pingpong. Awalnya sih sapi tidak mau makan, jadi mungkin secara kondisi staminanya lemah dan mudah sakit,” tutur Sutomo.

 

Hal senada juga dijelaskan dokter hewan di UPT Keswan terkait kondisi sapi yang terserang virus LSD akan mengalami benjolan.

 

“Jika sapi sudah menunjukkan aktifitas yang tidak seperti biasa, sebaiknya langsung dipantau saja. Dan jika muncul benjolan, silakan laporkan,” jelas Prista Octafebri, petugas UPT Puskeswan pada Jurnalis.

 

Virus LSD akan mudah menyebar dan menjangkiti sapi-sapi yang berada dalam satu kandang jika tidak ditangani secara tepat dan cepat.

 

“Penyebarannya bisa melalui gigitan nyamuk atau lalat. Jadi kebersihan kandang sangat disarankan untuk mencegah virus ini menyebar,” kata Prista.

 

Hingga saat ini sudah terdapat ratusan laporan terkait penyebaran virus LSD di Kabupaten Lumajang namun belum ada informasi adanya sapi yang mati akibat terjangkit virus LSD.

 

Para peternak dan warga yang memiliki sapi, justru resah jika virus LSD bisa membuat harga sapi di Kabupaten Lumajang akan anjlok di pasaran.