Desa Patoman Ciptakan Ogoh - Ogoh Menggambarkan Sifat Manusia, Ini Penampakannya

Ogoh - Ogoh Tri Mukha
Sumber :
  • Dovalent Vandeva Derico/ VIVA Banyuwangi

Banyuwangi, VIVA Banyuwangi – Jelang hari raya Nyepi, masyarakat umat hindu diberbagai wilayah menggelar pawai ogoh - ogoh.

Menyusuri Jejak Cinta: Destinasi Liburan Romantis untuk Pasangan di Indonesia

Seperti di Desa Patoman, Kecamatan Blimbingsari, Kabupaten Banyuwangi, yang melaksanakan kegiatan tersebut pada Minggu, 10 Maret 2024, pukul 19:00 WIB.

Sedikitnya, ada 5 Ogoh - Ogoh yang telah diciptakan oleh masyarakat setempat, mulai dari ukuran terkecil, hingga terbesar.

Jelajahi Pesona Indonesia: Destinasi Wisata Terpopuler yang Memikat Hati

Diantara kelimanya, ada satu yang cukup menarik perhatian masyarakat.

Adalah Ogoh - Ogoh yang memiliki 3 rupa, yaitu 1 layaknya seorang manusia, dan 2 yang tersisa memiliki wajah yang seram.

1,2 Juta Penumpang Dipredikasi Melintas di Pelabuhan Ketapang saat Nataru, Wamenhub Sidak!

 

Pawai Ogoh - Ogoh sambut hari raya Nyepi

Photo :
  • Dovalent Vandeva Derico/VIVA Banyuwangi

 

Berdasarkan Informasi yang dikumpulkan Banyuwangi.viva.co.id, Disebut Tri Guna, menggambarkan 3 sifat yang mempengaruhi manusia dalam ajaran agama Hindu, yaitu Sattwam, Rajas, dan Tamas.

Hal tersebut juga menjadi dasar atau latar belakang Tema yang diangkat oleh Desa Patoman yaitu. Malih Rupa.

 

Made Hardana, Kepala Dusun Patoman Tengah

Photo :
  • Dovalent Vandeva Derico/ VIVA Banyuwangi

 

“Tahun ini kita bersama anak muda, bergotong royong, dan kita mengangkat tema tentang sifat manusia, ini menjadi refleksi bagi warga” tutur Made Hardana, Kepala Dusun Patoman Tengah.

Pawai tersebut diakhiri dengan dibakarnya Ogoh - Ogoh, sebagai bentuk menghilangkan bala, agar pelaksanaan Nyepi berlangsung dengan tentram dan damai.