Sejumlah Warung di Banyuwangi Mulai Jual Sembako dalam Kemasan Daur Ulang

Toko warga yang gunakan kemasan daur ulang
Sumber :
  • Dok.Pemkab Banyuwangi/ VIVA Banyuwangi

Banyuwangi, VIVA Banyuwangi –Mengurangi penggunaan plastik, Pemkab Banyuwangi bersama Pusat Pencegahan Polusi Plastik (Living Lab) melakukan uji coba penjualan sembako dalam sebuah kemasan daur ulang (reusable) di warung rakyat.  

Bupati Ipuk: Kami Siapkan Instrumen Pendidikan Agama Dari PAUD Hingga Universitas

Program ini kerjasama pemkab dengan Pusat Pencegahan Polusi Plastik (Living Lab) Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Kemenko Marves), bersama para peneliti yang tergabung dalam program Plastics in Indonesian Society (Pisces) yang diawaki oleh Profesor Susan Jobling dari Brunel University London.

Uji coba penggunaan kemasan daur ulang untuk produk-produk sembako di warung-warung disebut program "Pisces Relay". Untuk awal, terdapat 6 warung kelontong di Kecamatan Banyuwangi dan Rogojampi yang dilibatkan dalam program ini.

Diserahkan Mendagri, Presiden Jokowi Beri Penghargaan ke Bupati Banyuwangi

"Program ini sebagai upaya mengurangi dan penanganan plastik sekali pakai (single-use plastic). Sejumlah warung dipasok sembako yang telah kita kemas dalam wadah yang bisa  didaur ulang. Diharapkan program ini diharapkan akan mengurangi sampah plastik," kata Bupati Banyuwangi, Ipuk Fiestiandani, Senin, 11 Maret 2024.

Bupati Ipuk mengaku terus mendorong penanganan sampah dari hulu ke hilir. Mulai dari pengurangan sampah, khususnya sampah plastik, hingga kebijakan mendaur ulang sampah. Banyuwangi kini memiliki 19 tempat pengolahan sampah 3R (reduce, reuse, recycle) berbasis desa. Selain TPS 3R Muncar yang menjadi pengolahan sampah 3R terbaik nasional, juga ada TPS Balak di Kecamatan Songgon yang berkapasitas 84 ton sampah ler gari. 

Berkinerja Terbaik Nasional, Bupati Ipuk akan Terima Penghargaan Presiden

Dalam program ini, Pisces bekerjasama dengan perusahaan penyedia layanan reusable packaging (Enviu). Pisces menitipkan sembako, seperti beras, kecap, minyak goreng, dan aneka bumbu siap saji dalam kemasan reuseable yang ramah lingkungan di warung-warung. Misal beras ditaruh di wadah plastik, kecap taruh botol khusus, begitupun bumbu siap saji kemasannya bisa ditukar ulang kalau akan membeli kembali. 

“Proyek ini diharapakan bisa menciptakan solusi baru pengurangan plastik sekali pakai melalui perubahan pada hulu hingga hilir. Mulai produsen, pengecer, masyarakat, dan pemangku kepentingan lainnya,” kata Professor Jobling.

Halaman Selanjutnya
img_title