Mengapa Puasa (harus) diwajibkan?
- Istimewa / VIVA Banyuwangi
Banyuwangi, VIVA Banyuwangi –Penulis: Ustad Faisol Aziz, Ketua DPD Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Banyuwangi
Mengapa Puasa (harus) diwajibkan?
Ada Kaidah Fiqih :
Allah Subhanahu wa Ta’ala Dan Rasul-Nya, Tidaklah Memerintahkan Sesuatu Kecuali Yang Murni Mendatangkan Maslahat Atau Maslahatnya Dominan. Dan Tidaklah Melarang Sesuatu Kecuali Perkara Yang Benar-Benar Rusak Atau Kerusakannya Dominan.
Puasa mendatangkan maslahat (ahli kedokteran, psikologi, gizi, kecantikan, dst sdh membuat beragam kesimpulan yg membenarkan ini).
Catatan: bagi orang yg karena puasa justru mendatangkan mudharat, Allah kecualikan dg memberinya keringanan (rukhsah).
Jika manusia telah sadar, puasa itu benar2 mendatangkan manfaat, mengapa puasa perlu diwajibkan?
Saya balik bertanya: Andai puasa (ramadhan) tidak diwajibkan Allah, apakah umumnya manusia akan dengan senang hati melakukan puasa sebulan penuh?
Padahal puasa itu manfaat. Padahal puasa itu sehat.
Maka berbahagialah,
Allah memerintahkan ("memaksa") kita untuk melakukan sesuatu yang pasti mendatangkan manfaat. Pasti? Pasti.
Allah "memaksa", karena umumnya nafsu manusia tidak suka melakukannya.
Ilustrasinya seperti seorang ibu, melihat anaknya sakit.
Sang Ibu ingin anaknya sembuh. Maka minum obat bagi anaknya adalah kewajiban.
Sang anak berontak, tidak mau minum obat. Mengapa? Pokoknya si anak tidak suka.
Sang ibu pun memaksa dengan berbagai cara agar obat itu tetap masuk kpd tubuh si anak tercintanya, karena sang ibu tahu obat itu maslahat untuk anaknya.
Memaksa bukan karena tidak cinta,
Justru cintalah yang menyebabkan sang ibu memaksa anaknya.
Allah memerintahkan puasa kepada hamba-hambaNya yang beriman, karena Allah mencintai mereka.
Maka berbahagialah dalam menerima tanda-tanda cinta dari Sang Maha Agung.
Apakah kata memaksa itu tepat bagi Allah?
Allah berhak, bahkan sangat berhak. Tapi pada dasarnya Allah tidak memaksa kita menjalankan perintah-Nya.
Perintah-Nya hanya berlaku kepada orang-orang yang mengimani-Nya.
Untuk orang yang tidak beriman?
Bebas....
Dan katakanlah: “Kebenaran itu datangnya dari Tuhanmu; maka barangsiapa yang ingin (beriman) hendaklah ia beriman, dan barangsiapa yang ingin (kafir) biarlah ia kafir”.,
~asal kita tahu konsekwensi pilihan kekafiran itu ~
Sesungguhnya Kami telah sediakan bagi orang orang zalim itu neraka, yang gejolaknya mengepung mereka. Dan jika mereka meminta minum, niscaya mereka akan diberi minum dengan air seperti besi yang mendidih yang menghanguskan muka. Itulah minuman yang paling buruk dan tempat istirahat yang paling jelek. (Q.S. Al-Kahf [18]: 29)