Kekeringan Melanda Pasuruan, Petani Jagung Merugi Jutaan Rupiah
- Anton Heri Laksana/ VIVA Banyuwangi
Pasuruan, VIVA Banyuwangi –Musim kemarau yang berkepanjangan kembali menghantam para petani di Kabupaten Pasuruan. Kali ini, puluhan hektar lahan jagung di Desa Kedung Pengaron, Kecamatan Kejayan, dipastikan gagal panen akibat kekeringan.
Pantauan di lapangan, terlihat jelas kondisi tanaman jagung yang mengering.
Buah jagung yang dihasilkan pun kerdil dan banyak yang tidak tumbuh sempurna.
Para petani mengaku sangat terpukul dengan kondisi ini, mengingat biaya produksi yang cukup besar untuk menanam jagung.
"Saya sudah tanam jagung ini sejak beberapa bulan lalu. Harapannya bisa panen banyak dan dapat hasil yang lumayan. Tapi lihat sekarang, jagung saya malah mengering semua," keluh M. Muchlis, seorang petani.
Senada dengan Muchlis, Ali, petani lainnya, juga mengungkapkan kekecewaannya.
"Sudah banyak uang yang saya keluarkan untuk biaya tanam, pupuk, dan obat-obatan. Tapi sekarang hasil panennya tidak sebanding dengan biaya yang sudah dikeluarkan," ujarnya.
Menurut para petani, kondisi kekeringan seperti ini sudah terjadi berulang kali setiap tahunnya.
Mereka berharap pemerintah dapat memberikan solusi jangka panjang untuk mengatasi masalah ini dengan membangun sumur bor di daerah mereka.
"Kami berharap pemerintah bisa membantu kami dengan membuat sumur bor, agar kami bisa tetap bertani meskipun musim kemarau," kata Ali.
Kekeringan yang melanda Pasuruan bukan hanya berdampak pada petani, tetapi juga mengancam ketahanan pangan daerah.
Pemerintah daerah perlu segera mengambil langkah-langkah konkret untuk mengatasi masalah ini, baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang.