Diduga Ada Kelalaian Dibalik Pesilat Banyuwangi Meninggal Dunia

Orang tua RS Pesilat Tewas usai sparing dengan seneornya.
Sumber :
  • Moh. Hasbi

Banyuwangi – Kasatreskrim Polresta Banyuwangi, Kompol Agus Sobarnapraja saat memberikan keterangan, pada Rabu (07/06/2023).

Catut Nama Kasat Reskrim Polresta Banyuwangi, Penipu Teror Pengusaha Buah Kapuk Suroto

 

Seorang remaja anggota perguruan silat berinisial RS (18), asal Kelurahan/Kecamatan Giri, Kabupaten Banyuwangi, meninggal dunia usai mengikuti ujian kenaikan sabuk. Polisi menduga adanya kelalaian pihak dalam kejadian tersebut.

Puput Novel Meninggal Dunia: Perjalanan Hidup dan Pejuangan Melawan Kanker Ovarium

Kasatreskrim Polresta Banyuwangi, Kompol Agus Sobarnapraja mengatakan, sudah ada delapan orang saksi yang telah diperiksa pihak penyidik pasca insiden hingga meninggal.

Polisi tidak menutup kemungkinan akan terus melakukan pendalaman terkait dengan prosedur keamanan saat ujian kenaikan tingkat di perguruan silat tempat RS mengikuti kegiatan itu.

Siapa Kerabat Pengemudi Ini? Meninggal di Belakang Kemudi di Dekat Stasiun Sidoarjo

 

Kondisi saat di ruang jenazah RSUD Blambangan

Photo :
  • Moh. Hasbi

 

"Saksi saat ini sudah kita periksa kurang lebih 8 orang, dan kita masih akan mengembangkan lagi ke beberapa saksi-saksi lainnya," kata Agus kepada wartawan, Rabu (07/06/2023).

Kasatreskrim menyebut, penanganan perkara ini telah dinaikkan ke tahap penyidikan. Pihaknya juga berkomitmen akan terus mengusut hingga tuntas, dikarenakan menyangkut hilangnya nyawa manusia.

Bagaimanapun tidak hanya berhenti dalam pemeriksaan para saksi, yang pasti nanti itu jika sudah cukup dan siapa yang harus bertanggung jawab. Mengikuti proses hukum atas kematian korban.

"Siapa yang harus bertanggung jawab, kita akan proses dengan aturan yang berlaku," tegas Agus.

Dalam perkara ini, Agus menyebut, perkara kasus ini polisi menerapkan aturan sesuai dengan peraturan Undang-Undang yakni pasal 359 KUHP tentang kelalaian yang mengakibatkan orang meninggal dunia. 

Polisi juga menyisipkan pasal tentang kekerasan terhadap anak. Dikarenakan korban masih kategori anak di bawah umur. 

"Karena sejak awal, kita sudah menaruh adanya dugaan jika ada sebuah kelalaian dalam peristiwa ini, atau mungkin memang ada sebuah kesengajaan. Jadi kita lihat dari perkembangan fakta penyidikan," ujar Agus.

Lanjut Agus menambahkan, langkah selanjutnya yang akan dilakukan polisi yakni akan melakukan pemeriksaan terhadap dokter terkait dengan hasil pemeriksaan kondisi jenazah korban saat di RSUD Blambangan. 

"Karena keluarga korban waktu itu menolak untuk dilakukan autopsi, tentunya kita harus menghormati itu. Sehingga untuk saat ini kita masih menggunakan visum luar dan rencananya hari ini kita akan melakukan pemeriksaan terhadap dokter yang kami maksud," tuturnya.

Sebelumnya diberitakan, seorang remaja anggota perguruan silat berinisial RS (18) asal Kelurahan/Kecamatan Giri, Kabupaten Banyuwangi, meninggal dunia usai pamit latihan, Sabtu (3/6/2023) sore.

Lokasi uji kenaikan sabuk lokasinya di Dusun Gunung Remuk, Desa Ketapang, Kecamatan Kalipuro.

Tepat pada Minggu (4/6/2023) sekitar pukul 06.00 WIB pihak keluarga mendapat kabar jika anaknya itu dirujuk ke RSUD Blambangan.

Ternyata, sebelum dirujuk ke RSUD Blambangan, RS terlebih dahulu dirawat salah satu Klinik di wilayah Ketapang. Karena kondisinya mengkhawatirkan akhirnya harus dibawa ke RSUD.

Informasi yang berhasil dihimpun, korban awalnya mengalami kejang-kejang usai terkena bantingan saat ujian tanding (sparing) dengan seniornya. Korban seketika dibawa ke Klinik Ketapang kondisinya sudah tak sadarkan diri.

Sementara di RSUD Blambangan kondisi RS semakin kritis dan akhirnya dinyatakan meninggal pada Senin (05/06/2023) sekitar pukul 07.30 WIB. 

Pihak keluarga menolak untuk dilakukan autopsi dan memilih segera dibawa ke rumah duka untuk dilakukan pemakaman.

Hasil pemeriksaan luar medis, di sekujur badan (jasad) korban terdapat luka lebam, yakni di bagian belakang alias punggung dan di depan, persis sekitar dada korban.

Sementara hasil rontgen bagian kepala, terdapat ada retakan di bagian tengkorak bagian belakang. Diduga karena mengalami benturan keras.