Naskah Lontar Sritanjung Resmi Jadi Ingatan Kolektif Nasional
- Dok. Pemkab Banyuwangi/ VIVA Banyuwangi
Banyuwangi, VIVA Banyuwangi – Naskah Lontar Sritanjung resmi ditetapkan sebagai Ingatan Kolektif Nasional (Ikon) oleh Perpustakaan Nasional RI. Penetapan ini meneguhkan naskah Lontar Sri Tanjung sebagai bagian penting peradaban bangsa.
Lontar Sri Tanjung berisi naskah yang berkisah soal Sri Tanjung, tokoh legenda di Banyuwangi. Karya sastra itu tersusun dalam larik puisi. Naskah Lontar Sri Tanjung pernah popular dalam ritual pelantunan tembang.
Puisi lirik yang terdapat dalam naskah tersebut merupakan bagian dari sejarah cerita lisan yang diwariskan dari satu generasi ke generasi di bawahnya oleh masyarakat Banyuwangi.
Para peneliti naskah kuno menganggap, naskah Lontar Sritanjung mengandung representasi antar budaya, misalnya Jawa dan Bali. Termasuk juga dengan budaya-budaya lain di Indonesia.
Kepala Pusat Jasa Informasi Perpustakaan dan Pengelolaan Naskah Nusantara Perpusnas RI Agus Suyoto menjelaskan, usai ditetapkan naskah Lontar Sritanjung perlu lebih diaktualisasikan. Hal ini agar naskah tersebut melekat dalam ingatan masyarakat.
"Jadi jika orang mendengar nama Banyuwangi mereka akan teringat dengan cerita-ceritanya," kata Agus, dalam Seminar Pengarusutamaan Naskah Nusantara Ikon di Banyuwangi, Kamis, 19 Agustus 2024.
Perpusnas, kata dia, gencar mencatatkan dan mengamankan manuskrip kuno untuk mempertegas identitas keindonesiaan. Dokumentasi naskah di masa silam menjadi catatan-catatan penting.