Lahan Pertanian Mengering Diyakini Mampu Tingkatkan Hasil Panen, Benarkah?

Lahan pertanian mulai mengering
Sumber :
  • Anton Heri Laksana/ VIVA Banyuwangi

Banyuwangi, VIVA Banyuwangi –Pengeringan daerah irigasi (DI) Bajulmati yang berdampak terhentinya pasokan air di ratusan hektar lahan pertanian pada 4 Desa di Kecamatan Wongsorejo ternyata tidak semuanya menimbulkan dampak negative. Terhentinya pasokan air tersebut diyakini juga bisa menyuburkan lahan pertanian.

Camat Wongsorejo Kecam Pembuang Sampah di Aliran Sungai Depan Pasar Bajulmati

Menurut Timin, seorang petani di Dusun Karanganyar, Desa Bajulmati, Kecamatan Wongsorejo, Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur hal itu benar terjadi.

“Saya tidak memiliki ilmunya (secara ilmiah) tapi ini hanya berdasarkan pengalaman saya sebagai petani,” ujar Timin. Selasa, 1 Oktober 2024.

Lahan Pertanian Terendam Air Terus Menerus

Kecamatan Wongsorejo Dikenal Daerah Kekurangan Air, ini Penyebab dan Cara Mengatasinya

Dengan terhentinya pasokan air, secara tidak langsung membuat lahan pertanian akan mengalami kekeringan.

Kondisi inilah yang membuat lahan pertanian yang selama bertahun-tahun selalu terendam air kini bisa mengering.

Panjang DI Bajulmati yang Dikeringkan Bertambah Mulai 25 September 2024, ini Titiknya

“Kan sebelumnya lahan pertanian khususnya di Desa Bajulmati selalu basah karena pasokan air sangat melimpah,” tutur Timin pada Banyuwangi.viva.co.id.

Hasil Panen Berikutnya Diyakini Melimpah

Dalam proses pengolahanlahan pertanian, juga dibutuhkan kondisi tanah mengering terutama saat tahap membajak sawah.

“Biasanya seluruh galengan (pematang sawah) ditutup rapat terlebih dahulu agar tidak ada air yang mengalir. Lahan harus kondisi kering saat disingkal (dibajak),” kata Timin di sela-sela melakukan pengecekan di lahan pertanian.

Hal inilah yang diyakini ada kalanya lahan pertanian perlu dikeringkan agar hasil panen berikutnya melimpah.

Secara Ilmiah Belum Ditemukan Kaitannya

Dalam kesempatan berbeda, Petugas Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL), Kecamatan Wongsorejo, Dinas Pertanian Banyuwangi Ilyas Yunus memberikan jawaban senada.

“Itulah kenapa dalam pola tanam yang benar harus ada selingan antara padi dan palawija,” jelas illyas di kantornya.

Kebutuhan air dan unsur hara pada tanaman padi dan palawijaya itu berbeda hingga pola tanam selang seling tersebut wajib dilakukan agar kualitas tanah tetap terjaga dengan baik.

Kebutuhan Unsur Hara Berbeda

“Jika ditanam padi secara terus menerus maka pasokan akan terus melimpah. Dan saat ditanam palawija kebutuhan airnya berbeda. Unsur haranya yang dibutuhkan untuk kedua jenis tanaman tersebut juga berbeda,” jlentreh Illyas Yunus saat dihubungi Banyuwangi.viva.co.id.

Kantor BPP Kecamatan Wongsorejo

Photo :
  • Anton Heri Laksana/ VIVA Banyuwangi

Saat kondisi lahan pertanian mengering akibat terhentinya pasokan air seolah membuat tanah instirahat sejenak dari puluhan tahun berproduksi tanaman padi.

“Ada benarnya juga keyakinan para petani tersebut. namun secara ilmiah belum ditemukan kaitannya antara lahan pertanian yang dikeringkan dengan hasil panen bertambah,” tandas Illyas.

Pengeringan Lahan Pertanian 2 Bulan

Pengeringan ratusan hektar lahan pertanian sudah berlangsung selama sebulan di Desa Bajulmati, Desa Bimorejo, Desa Sidodadi dan Desa Sumber Kencono, Kecamatan Wongsorejo, Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur.

Pengeringan dilakukan akibat dampak dari pengerjaan proyek rehabilitasi bendung sodung dan jaringan DI Bajulmati.

Sedianya aliran air yang sudah berhenti sejak tanggal 6 September 2024 akan kembali mengalir normal pada tanggal 15 November 2024.