Korban Penganiayaan Diteror Orang Agar Mencabut Berkas Laporan ke Polisi

Korban penganiayaan bersama cucu
Sumber :
  • Dovalent Vandeva Derico/VIVA Banyuwangi

Banyuwangi, VIVA Banyuwangi – Sejumlah aksi teror dialami korban penganiayaan oleh sejumlah orang di rumahnya. Orang orang tersebut menekan korban agar mencabut berkas laporan penganiayaan ke Polisi dengan mengganti sejumlah uang.

Susu Perah Terbuang Percuma, Peternak Pasuruan Merugi Milyaran Rupiah!

Belum usai menjadi korban penganiayaan, keluarga Nurtik masih menjadi korban teror sekelompok orang yang ikut campur dalam kasus penganiayaan yang dialaminya.

Para pelaku teror yang diperkirakan lebih dari 3 orang tersebut, datang secara bergantian ke rumah Nurtik di Dusun Pancoran, Desa Sidowangi, Kecamatan Wongsorejo, Banyuwangi sejak pelaku penganiayaan S alias E dilaporkan polisi.

Status Siaga Gunung Marapi: Peningkatan Aktivitas Erupsi di Sumatera Barat, Waspadai Dampaknya!

"Saya tahunya mereka itu para pelaku kriminalitas yang keluar masuk penjara. Mereka meminta saya mencabut laporan polisi tapi saya tidak mau," ujar Nurtik saat dihubungi banyuwangi.viva.co.id di rumahnya pada Rabu, (12/07/2013).

Mereka melakukan teror pada seluruh keluarga korban agar meminta sejumlah uang ganti rugi akibat menjadi korban penganiayaan S alias E sebagai bentuk kompensasi pencabutan laporan ke polisi.

Terkuak! Misteri Batu Megalith Samofokara: Warisan Kuno Nusantara yang Memukau Dunia

"Saya tidak mau menyebut uang karena memang saya tidak meminta ganti rugi pada S alias E. Saya hanya meminta keadilan atas peristiwa penganiayaan yang saya alami," ungkapnya sambil menahan sakit yang masih terasa.

Nurtik menambahkan, tindak arogansi S alias E sudah sering kali terjadi namun tidak pernah mendapatkan sanksi hukum pidana karena korban sebelum juga tiba - tiba tidak  melanjutkan kasusnya tanpa diketahui pasti penyebabnya.

Halaman Selanjutnya
img_title