Rumah Sakit Hewan Terbesar Se-Asia Tenggara di Taman Safari Bogor. Seperti ini

Rumah Sakit satwa terbesar Se-Asia Tenggara di TSI Cisarua
Sumber :
  • Adinda Permatasari/ VIVA News

"Pada satwa yang pertama kali melahirkan biasanya tidak memiliki pengalaman bagaimana memperlakukan anaknya. Tapi, satwa juga bisa belajar jika melihat satwa lain di sekitarnya melahirkan anak," tutur Sri Swarni saat ditemui di Taman Safari Cisarua Bogor.

Menguak Tabir Misteri: 5 Drakor Thriller dengan Plot Twist yang Tak Terduga

Biasanya, anak satwa diterlantarkan induknya karena memiliki perbedaan atau cacat pada tubuhnya. Seperti Mugi yang mengalami cacat pada bagian leher dan harus mendapatkan perawatan intensif di rumah sakit satwa.

"Nanti saat Mugi sudah berusia 1 tahun, dia akan perlahan dikembalikan ke lokasi macan tutul Jawa lainnya. Pertama 3 jam, kedua 4 jam. Secara bertahap setiap pagi hari seperti anak sekolah," jelas Sri Swari belum lama ini.

Profil Kombes Pol Rama Samtama Putra: Kapolresta Banyuwangi Baru dengan Segudang Karir Cemerlang

Jabari, bayi simpanse dalam gendongan Sr Swarni Perawat Satwa

Photo :
  • Adinda Permatasari/ VIVA News

Nasib tidak jauh berbeda juga dialami Jabari, bayi simpanse yang lahir prematur dengan berat badan hanya 8ons. Kini, Jabari yang berusia 2,5 bulan telah memiliki berat 1,6kg.

Pilkada 2024 Jadi Tantangan di Depan Mata, Kapolresta Banyuwangi: Netralitas Harga Mati

"Jabari mengkonsumsi susu formula untuk balita. Bahkan Jabari juga harus dijemur setiap hari persis seperti bayi manusia. Tak heran, simpanse memiliki anatomi tubuh mirip dengan manusia," jlentreh Sri Swarni.

Halaman Selanjutnya
img_title