Dibangun Sejak Pemerintahan Hindia Belanda, Begini Sejarah Dam Singir di Banyuwangi

DAM Singir/DAM Blambangan
Sumber :
  • Litalia Putri / VIVA Banyuwangi

Banyuwangi, VIVA BanyuwangiDam Singir yang terletak di Dusun Mangunrejo, Desa Blambangan, Kecamatan Muncar merupakan salah satu bangunan bersejarah peninggalan pemerintah kolonial Hindia Belanda yang masih beroperasi hingga saat ini.

Situbondo: Dari Panarukan yang Berjaya Hingga Otonomi Daerah, Jejak Sejarah yang Membentang

 

Bangunan yang difungsikan sebagai saluran irigasi untuk mengairi 1523 hektar sawah di wilayah Kecamatan Srono dan Kecamatan Muncar ini menjadi bendungan yang monumental di Banyuwangi.

Banyuwangi Mulai Diguyur Hujan, Petugas Pintu Air Dam Singir Siaga

 

Hal ini terlihat dari konstruksi bangunan yang berbeda dengan sejumlah bendungan peninggalan Belanda lainnya yang ada di Banyuwangi.

Dam Singir Dikuras, Ribuan Warga Banyuwangi Berbondong-bondong Cari Ikan

 

Bangunan utama Dam Singir atau Dam Blambangan ini mempunyai kontruksi yang menjulang tinggi seperti menara sebagai pintu masuk air yang dilengkapi dengan pengaturan buka tutup gerbang roller besi pada bagian atas bangunan.

 

Dilansir dari laman resmi dpuair.jatimpro.go.id, tulisan ‘Watervang Blambangan 1925’ menjadi bukti jika Dam Singir ini dibangun dan diresmikan pada masa kolonial Hindia Belanda.

Watervang Blambangan peninggalan kolonial Hindia Belanda

Photo :
  • Litalia Putri / VIVA Banyuwangi

 

 

 

Hal senada juga dituturkan oleh Holifah, salah satu warga yang tinggal di sekitar Dam Singir, ia menyebut pembangunan bendungan ini telah dimulai sejak tahun 1890-an dan baru diresmikan pada 1925.

 

“Kalau dari cerita mbah dulu, Dam Singir ini sudah mulai dirancang pembangunannya sejak 1890-an akhir sama Belanda,” kata perempuan yang akrab disapa Mbak Hol ini kepada banyuwangi.viva.co.id, Rabu, 15 November 2023.

 

“Pembangunan itu dulu katanya lama, karena pengerjaannya masih manual oleh pekerja rodi yang dibawa penjajah,” lanjutnya.

 

Korsda Srono, Eko Susanto mengatakan, mayoritas bendungan atau dam di Banyuwangi merupakan bangunan peninggalan kolonial.

 

“Kebanyakan masih peninggalan Belanda, kalau perawatannya itu rutin dari pihak kami (Korsda Srono),” kata Eko Susanto.

 

Eko melanjutkan, pihaknya biasanya melakukan pengecekan secara berkala untuk memeriksa infrastruktur bendungan peninggalan Belanda tersebut.

 

“Ini termasuk pembenahan instalasi yang rusak dan pengecatan ulang pintu air,” tambahnya.

 

Dam Singir atau Dam Blambangan ini berfungsi mengairi saluran irigasi persawahan untuk 8 desa yang ada di Kecamatan Srono dan Kecamatan Muncar.

 

Ini meliputi Desa Blambangan, Desa Tembokrejo, Desa Bagorejo, Desa Rejoagung, Desa Kepundungan, Desa Kedungrejo, Desa Sumbersewu dan Desa Kumendung.