Ngabuburit di Kota Lama Semarang: Menikmati Nuansa Kolonial Sambil Menunggu Berbuka
- https://static.cdninstagram.com/rsrc.php/v4/yI/r/VsNE-OHk_8a.png
Wisata, VIVA Banyuwangi –Kota Lama Semarang, yang kerap dijuluki "Little Netherland," tak hanya menjadi saksi bisu sejarah kolonial Belanda, tetapi juga destinasi favorit bagi warga dan wisatawan yang ingin menikmati suasana ngabuburit di bulan Ramadan.
Dengan arsitektur klasik yang megah, suasana tenang, serta beragam kuliner khas, kawasan ini menghadirkan pengalaman unik bagi mereka yang menunggu waktu berbuka puasa.
Pesona Sejarah dalam Nuansa Ramadan
Kawasan Kota Lama Semarang bermula dari perjanjian antara Kerajaan Mataram dan Vereenigde Oostindische Compagnie (VOC) pada tahun 1678. Sejak saat itu, VOC mulai membangun benteng dan infrastruktur, menjadikannya pusat perdagangan dan pemerintahan kolonial. Kini, sekitar 50 bangunan bersejarah masih berdiri megah, menawarkan atmosfer Eropa yang kental.
Bulan Ramadan membawa nuansa berbeda ke Kota Lama. Pengunjung bisa menyaksikan keindahan Gereja Blenduk yang ikonik atau menikmati teduhnya Taman Srigunting sambil menunggu adzan Maghrib berkumandang.
Suasana sore hari semakin meriah dengan berbagai aktivitas seni dan budaya yang digelar di kawasan ini, menambah daya tarik wisata bagi umat Muslim yang ingin menghabiskan waktu sebelum berbuka.