Perputaran Uang di Festival Kukhara Banyuwangi Capai Rp 35 Juta Semalam
- Fitri Anggiawati/ VIVA Banyuwangi
Banyuwangi, VIVA Banyuwangi – Perputaran uang di Festival Kuliner Khas Rakyat (Kukhara) Banyuwangi mencatatkan hasil yang baik yaitu mencapai Rp 35 juta pada hari pertama pagelaran.
Hal tersebut menunjukkan antusiasme masyarakat Banyuwangi terhadap acara yang baru pertama kali dilaksanakan di Kelurahan Singotrunan, Kecamatan Banyuwangi tersebut.
“Perkiraan dalam semalam, perputaran uang mencapai Rp 35 juta,” kata Ketua RW setempat, Budi Hariyono pada Banyuwangi.viva.co.id.
Perhitungan tersebut berdasarkan omset dari 42 pelapak yang tersedia di Festival kuliner tersebut, yaitu 1 pelapak minimal mendapatkan omset Rp 600 ribu.
“Tapi itu rata-rata terkecil, bisa lebih. Misalnya bakso barokah mendapatkan Rp 2,5 juta, lapak kebab Rp 1 juta, dan sate Rp 700 ribu,” urai Budi.
Budi mengaku bersyukur, festival yang semulanya bertujuan untuk meramaikan lingkungan tempat tinggalnya dan mengangkat ekonomi masyarakat sekitar mendapatkan respon positif dari pecinta kuliner di Banyuwangi.
Bukan hanya dari masyarakat Banyuwangi secara umum, dukungan juga bahkan secara kompak diberikan oleh masyarakat lingkungan Singotrunan dan sekitarnya yaitu dengan ikut serta dalam pembelian kupon yang dikhususkan untuk warga sekitar lokasi Festival Kukhara.
“Sebagai bentuk dukungan dari warga sekitar, kita membuat kupon,” terang.
Antusiasme warga dapat tercermin dari penjualan kupon seharga Rp 5 ribu yang mencapai 2 ribu kupon dalam semalam untuk penjualan kuliner pada hari pertama.
Tak hanya itu, partisipasi warga juga diterapkan untuk hiburan yang ditampilkan di festival kuliner tersebut, mulai dari kuntulan, hadrah hingga barongan yang merupakan kesenian khas Suku Osing.
Untuk diketahui, Festival Kukhara Banyuwangi akan diselenggarakan setiap hari Jumat, Sabtu dan Minggu pada minggu pertama setiap bulannya.