Datangi Kejari Jember, Warga Laporkan Dugaan Korupsi Pembangunan Destinasi Wisata Gunung Jenggawah
Selain itu, jalan paving yang ada di Dusun Krajan, di papan nama tertulis 77.272.800 rupiah, namun berdasarkan fakta biayanya itu 38.186.495 rupiah.
“Jadi kebocorannya (dugaan korupsinya) 39.086.306 rupiah,jika di persentase, yaitu 50,58 persen,” terang Sugiyanto.
Disamping itu, jalan paving yang di destinasi wisata sebagai jalan keluar dan masuk dari gapura, di papan nama atau plang tertulis total 224.991.100 rupiah, namun faktanya itu hanya senilai fakta 98.896.083 rupiah.
“Jadi kebocoran 126.095.017 rupiah. Itu masih banyak lagi dan semua ada di berkas ini,” sebutnya.
Jika di total secara keseluruhan, Sugiyanto menyatakan, jenis pekerjaan jumlah A,B,C dan D anggaran 2021, 2022 dan 2023, total keseluruhan yang tercantum dalam papan nama proyek mencapai 1.490.800.064 rupiah. Namun berdasarkan fakta yang dilapangan, jumlahnya 809.029.700 rupiah.
“Jadi tingkat kebocoran secara keseluruhan 681.770.364 rupiah. Jadi itulah dugaan-dugaan korupsi, yang disesuaikan berdasarkan fakta,” ungkapnya.
Dengan menilai biaya yang cukup besar itu, destinasi wisata Gunung Jenggawah ini belum ada manfaatnya, yang ada hanya mudharatnya.