Menelisik Museum Simalungun: Jejak Budaya Simalungun di Pematang Siantar, Sumatera Utara

Jejak Budaya Simalungun di Pematang Siantar, Sumatera Utara
Sumber :
  • backpacker alam dan sejarah

Wisata, VIVA BanyuwangiMuseum Simalungun di Kota Pematang Siantar, Sumatera Utara, berdiri sebagai warisan budaya yang kaya dan penuh sejarah, membawa para pengunjung dalam perjalanan menelusuri budaya dan tradisi Suku Simalungun. Berlokasi di Jalan Sudirman, museum ini didirikan pada tahun 1940 atas prakarsa para raja lokal Simalungun dan menjadi salah satu destinasi wisata budaya utama di Sumatera Utara​

 
Menguak Keindahan dan Sejarah Kebun Teh Sidamanik, Permata Hijau di Pematang Siantar, Sumatera Utara

 

Sejarah Museum Simalungun

Pendirian Museum Simalungun didasari oleh keinginan para raja dan tokoh masyarakat Simalungun untuk melestarikan budaya asli mereka. Mulai dibangun pada 1939 dan selesai pada 1940, museum ini awalnya dikenal sebagai Rumah Pusaka Simalungun, mencerminkan nilai tradisi yang diwariskan turun-temurun. Museum ini diresmikan dengan upacara adat dan sejak itu, berfungsi sebagai pusat pelestarian budaya dan identitas Simalungun​

 
Keindahan Tersembunyi: Menelusuri Potensi dan Sejarah Air Terjun Bah Biak di Pematang Siantar

 

Pada 1954, Yayasan Museum Simalungun dibentuk untuk mengelola dan merawat museum ini secara profesional. Sejak itu, keberadaan museum kian kokoh dan menjadi daya tarik bagi wisatawan yang tertarik pada budaya tradisional Sumatera​

 
Keindahan Tersembunyi Pemandian Alam Karang Anyar di Pematang Siantar

 

Koleksi Berharga di Museum

Museum Simalungun menyimpan lebih dari 900 koleksi, termasuk benda etnografi dan arkeologi yang mencerminkan kehidupan, kepercayaan, dan seni tradisional Suku Simalungun. Di antara koleksi tersebut, terdapat artefak zaman megalitik seperti patung batu dari daerah Partuanon Hutabayu Marubun, yang diyakini berasal dari era prasejarah. Selain itu, pengunjung dapat menemukan benda-benda seperti pingga pasu—piring khusus untuk raja, peralatan dapur, tenun, hingga benda-benda berharga seperti perhiasan emas dan perak​

 

 

Para pengunjung museum juga dapat menyaksikan koleksi teks kuno Pustaha Laklak, yakni naskah yang ditulis di daun lontar dan menyimpan ajaran kuno, yang dahulu hanya digunakan oleh para dukun atau pemuka adat. Dengan kekayaan koleksi tersebut, Museum Simalungun berfungsi tidak hanya sebagai pusat pameran, tetapi juga sebagai sumber informasi sejarah yang penting mengenai Suku Simalungun.

Potensi Wisata Budaya yang Perlu Perhatian

Meski memiliki peran penting dalam pelestarian budaya Simalungun, Museum Simalungun sering kali kurang mendapatkan perhatian dari pemerintah setempat. Beberapa laporan menunjukkan bahwa kondisi lingkungan museum terkadang kurang terawat, padahal museum ini menyimpan nilai sejarah yang tinggi. Dukungan lebih lanjut dari pihak terkait sangat diperlukan agar potensi wisata sejarah ini dapat terus dikembangkan dan dilestarikan​

 

 

Para pengunjung yang tertarik pada sejarah dan budaya akan menemukan pengalaman yang tak terlupakan di sini. Mereka dapat mendalami berbagai aspek kehidupan masyarakat adat Simalungun, mulai dari seni tradisional hingga sistem mata pencaharian yang diterapkan sejak dahulu kala. Museum ini menawarkan perspektif yang berbeda tentang bagaimana suatu suku lokal menjaga keaslian budaya mereka di tengah arus modernisasi.

Menarik Minat Generasi Muda

Museum Simalungun bukan hanya tempat untuk memajang benda bersejarah, tetapi juga berfungsi sebagai wahana edukasi bagi generasi muda. Menurut salah satu tokoh pengelola museum, “Museum ini adalah saksi bisu dari perjalanan panjang budaya Simalungun yang harus tetap dikenang dan dipelajari oleh anak cucu kita.” Kalimat tersebut mencerminkan harapan agar museum ini bisa menjadi tempat belajar bagi generasi penerus tentang pentingnya melestarikan warisan leluhur​