10 Penghalang Dalam Belajar Ilmu Agama, Nomor 7 Seperti Gelas Penuh
- Anton Heri Laksana/ VIVA Banyuwangi
Banyuwangi,VIVA Banyuwangi –Dalam agama Islam, menuntut ilmu harus dilakukan hingga ajal menjemput. Kita wajib mempelajari ilmu Agama Islam agar mendapatkan petunjuk dalam menjalani kehidupan di dunia. Namun ada 10 penghalang yang bisa menghambat proses belajar ilmu Agama Islam.
Yang pertama adalah memperlajari ilmu agama Islam hanya karena diniatkan pada dunia semata dan bukan pada akherat.
“Kita hanya mempelajari ilmu agama bukan karena Allah SWT tapi sekedar memenuhi keinginan dunia semata. Maka kita tidak akan berhasil dalam merail ilmu yang mulia ini. Kita akan gagal dan tidak akan mendapatkan ilmu yang bermanfaat,” ujar Ustad Ahmad Muzaqi.
Saat kita memperlajari ilmu agama Islam berdasarkan dunia semata, bisa jadi kita akan mengalami kesulitan dalam menempuhnya.
“Kita akan merasakan berat dan keberatan. Dan kita niscaya hanya akan mendapatkan Lelah dan capek dalam menjalankannya. Namun kita tidak akan berhasil meraihnya,” tutur Alumni STDI Imam Syafi’I Jember.
Halangan yang kedua adalah kita hanya ingin mendapatkan ketenaran dengan mempelajari ilmu agama Islam tersebut.
“Jika hanya ingin mendapatkan perhatian dari manusia dan kita ingin menjadi orang yang disanjung karena ilmu agama kita, niscaya kita akan gagal meraih ilmu ini bahkan kita akan menjadi orang yang pertama kali dibakar di neraka -na'udzubillahi min dzalik,” katanya dalam kajian Ramadhan.
{{ photo_id=5024 }}
Namun jika ketenaran itu datang tanpa menjadi tujuan kita, maka manfaatkanlah ketenaran tersebut untuk mendaqwahkan ilmu agama Islam.
“Penghalang yang ketiga dalam mempelajari ilmu agama Islam adalah malas datang ke majelis ilmu untuk belajar,” jelasnya di Musholla An-Nur.
Ilmu agama Islam itu harus didatangi agar kita berkesempatan untuk belajar karena bukan ilmu yang mendatangi kita tapi kita yang mendatangi ilmu tersebut.
“Namun di era sekarang banyak ilmu yang justru mendatangi kita. Misalnya ada majelis ilmu yang mendatangkan ustad ke lingkungan tempat tinggal kita,sejauh ini masih mending, namun yang jadi masalah lagi adalah ketika penduduk di tempat tersebut tidak antusias untuk hadir -Allahu musta'an” ungkapnya di Dusun Karanganyar, Desa Bajulmati, Kecamatan Wongsorejo, Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur.
Penghalang ke empat merupakan penghalang yang paling umum terjadi akibat mementingkan duniawi dari pada belajar ilmu agama Islam.
“Beralasan sibuk dan tidak punya waktu karena pekerjaan. Padahal majelis ilmunya tidak jauh dari tempat tinggalnya tapi enggan meluangkan waktu,” tandas Ustad Ahmad Muzaqi. Sabtu, 23 Maret 2024.
Bagi kalangan muda, menuntut ilmu agama Islam seolah menjadi hal yang tidak ada gunanya dan memilih mengabaikan.
“Ini menjadi penghalang ke 5. Anak muda belajar ilmu agama Islam seperti mengukir batu. Sulit tapi akan terus membekas,” jlentrehnya di hadapan majelis ilmu.
Sedangkan penghalang nomer 6 biasa terjadi saat kita sudah tidak semangat untuk mempelajari ilmu agama Islam. Rasa bosan datang ke majelis ilmu bisa menjadi penghalang yang cukup mennyulitkan.
Penghalang nomer 7 banyak sekali menghinggapi hati manusia saat memandang orang lain lebih rendah dari kita. Selalu merasa lebih baik dan lebih pintar dari orang lain.
Penghalang yang ke 8 adalah tidak mengamalkan (tidak mengaplikasikan) ilmu yang telah diperoleh.
“Saat kita sudah mempelajari ilmu agama Islam, hendaknya kita mengamalkannya agar ilmu kita berkah dan berguna. Jika tidak, maka itu akan menjadi penghalang berikutnya dan tidak akan berkah,” kata Ustad Ahmad Muzaqi.
Penghalang ke 9 adalah munculnya rasa putus asak arena kita merasa tidak bisa memahami tentang ilmu agama Islam yang tengah kita pelajari.
Sedangkan penghalang terakhir adalah sifat dan sikap kita yang selalu menunda untuk belajar ilmu agama Islam seolah kita akan hidup selamanya.
Padahal kita tidak pernah tahu kapan perjalanan kita akan terhenti dan bagaimana cara kita meninggalkan dunia ini.