Maa, Lantang Kelak Ingin Menjadi Seorang Masinis

Aksi Lantang saat kereta api melintas
Sumber :
  • Anton Heri Laksana/ VIVA Banyuwangi

Banyuwangi, VIVA Banyuwangi –Memiki cita-cita menjadi yang tidak terpisahkan kala usia masih anak-anak. Namun tidak jarang, seorang anak mengimplementasikan cita-cita tersebut dalam kehidupan sehari-hari. Malahan seluruh kesehariannya seolah tidak terpisahkan dari cita-cita tersebut.

Adalah Lantang Kaindra Nayala Aris yang memiliki cita-cita kelak menjadi seorang masinis saat kelak dewasa.

Bukan cuman sekedar cita-cita, Lantang juga banyak mengimplementasikan cita-cita tersebut dalam kehidupan kesehariannya pelajar kelas 1 SDN Tukangkayu, Kecamatan Kota, Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur tersebut.

Anak pasangan Novi Susanti dan Urip Limartono Aris tersebut sudah sejak Taman Kanak-kanak sudah menggemari Kereta Api.

Lantang menanti kedatangan kereta api di sebuah stasiun

Photo :
  • Anton Heri Laksana/ VIVA Banyuwangi

“Hampir setiap hari minta diantar untuk melihat kereta api. Baik itu diperlintasan maupun kereta api di stasiun,” ujar Novi Susanti.

Mainan yang diminatinya pun hanya pada varian kereta api. Mulai dari lokomotif, gerbong dan rel dimiliki Lantang.

“Kalau sedang nonton youtube, hanya konten tentang kereta api yang diminati. Tontonan lain, kurang diminati,” tutur Novi Susanti pada Banyuwangi.viva.co.id.

Type-type lokomotif serta nama stasiun kereta api dari Banyuwangi hingga Surabaya banyak diingat melebihi anak seusianya.

Lantang, si Masinis cilik penggemar kereta api

Photo :
  • Anton Heri Laksana/ VIVA Banyuwangi

“Jam keberangkatan serta kedatangan kereta api di Stasiun Banyuwangi sudah dihapal. Pasti merengek dan minta diantar untuk melihat kereta melintas,” kata Novi Susanti didampingi suaminya, Urip Limartono Aris.

Ada hal yang berbeda pada Lantang dalam dua tahun terakhir. Bocah usia 8 tahun tersebut selalu mengenakan seragam mirip masinis lengkap saat melihat kereta api yang melintas.

“Dia sangat bahagia kalau lambaian tangannya dijawab oleh masinis. Saya sebagai orang tua juga ikut terharu,” cerita Novi Susanti.

Tidak jarang, Lantang menolak untuk sekolah jika keinginannya untuk melihat kereta api tidak dituruti oleh orang tuanya.

Lantang, Masinis cilik menanti kereta lewat

Photo :
  • Anton Heri Laksana/ VIVA Banyuwangi

“Melihatnya berpindah-pindah. Kadang di perlintasan Sasak Perot, perlintasan Giri, perlintasan Boyolangu, di Kopi Tepi Lingkungan Beran Kelurahan Kebalenan dan beberapa stasiun yang ada,” jlentreh Novi Susanti disela-sela temanin Lantang di Kopi Tepi.

Novi Susanti dan Urip Limartono Aris hanya berharap, semoga apa yang dicita-citakan Lantang kelak bisa benar-benar menjadi seorang masinis.