Studi Banding Retribusi Parkir hingga ke Tangerang, DPRD Ungkap Banyuwangi Unggul Soal Ini

Neni Viantin Diyah Martiva, anggota Komisi 3 DPRD Banyuwangi
Sumber :
  • Fitri Anggiawati/VIVA Banyuwangi

Banyuwangi, VIVA BanyuwangiParkir liar di Kota Banyuwangi menjadi atensi Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) karena diduga menjadi biang bocornya Pendapatan Asli Daerah (PAD). 

Hal tersebut disinggung dalam rapat kerja evaluasi bersama Komisi III DPRD Banyuwangi, bersama Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) serta Dinas Perhubungan (Dishub) pada awal Juli lalu. 

Sebagai langkah lanjutan, Komisi 3 DPRD Banyuwangi menggelar studi banding ke Kabupaten Tangerang untuk mempelajari teknis pengaturan retribusi parkir untuk peningkatan PAD di daerah tersebut. 

Dari studi banding yang dilaksanakan, Anggota Komisi 3 DPRD Banyuwangi Neni Viantin Diyah Martiva menyebutkan keunggulan yang dimiliki Kabupaten Banyuwangi terkait pengelolaan parkir. 

"Mereka (Tangerang) belum ada parkir berlangganan," ungkapnya pada Kamis (03/08/2023). 

Banyuwangi disebut lebih unggul terkait hal tersebut karena telah bekerjasama dengan Sistem Administrasi Manunggal Satu Atap (SAMSAT), di mana secara otomatis tiap kendaraan di Banyuwangi akan mendapatkan tiket parkir berlangganan. 

"Per tahun kemarin kita tercapai (penerimaan pajak) sampai Rp 19 miliar, di sana (Tangerang) kecil karena belum ada parkir berlangganan," lanjutnya.