TPS Pengolahan Sampah Sirkuler di Banyuwangi Berkapasitas Harian 84 Ton Resmi Beroperasi
- Moh. Hasbi/VIVA Banyuwangi
Hingga saat ini, Program Banyuwangi Hijau telah melibatkan setidaknya 800 pendorong perubahan dari kelompok masyarakat, pemerintahan kabupaten, kecamatan, desa, kelompok akademis, dan organisasi masyarakat. Pendorong perubahan ini akan terus bertambah dan bergerak. Melalui kolaborasi, edukasi, dan infrastruktur yang tepat, diharapkan pemerintah dan masyarakat dapat mewujudkan lingkungan yang lebih bersih dan sehat.
Menpan RB Abdullah Azwar Anas mengucapkan terima kasih kepada stakeholder yang sudah membantu program Banyuwangi Hijau. DPMD melalui Dana desa, kata dia, harus mendorong pengelolaan sampah di tingkat desa.
"Sehingga desa-desa akan jauh lebih bersih, termasuk peran dan keterlibatan Nahdlatul Ulama (NU) dan PKK yang penting dalam membantu persampahan desa," ucapnya.
Plt Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Banyuwangi, Dwi Handayani turut mengucapkan terimakasih kepada Pemerintah Norwegia, Borealis, PT. Systemiq dan Kemenkomarves yang telah membantu terbangunnya Tempat Pengolahan Sampah Balak ini.
Dengan beroperasinya TPS Balak itu, lanjut Yani sapaan akrabnya, DLH berharap kesadaran dari masyarakat untuk memilah sampah organik dan anorganik dari rumah, mengurangi volume sampah, serta tidak membuang sampah sembarangan.
"Mohon dukungan dari pemerintah desa juga membantu untuk edukasi ke warganya. Dibutuhkan kolaborasi dan kerjasama antara Pemkab, Pemdes, masyarakat, akademisi, NGO, PKK, ormas keagamaan dan pihak swasta untuk menciptakan Banyuwangi yang lebih bersih, sehat, tertata dan lestari,"tandasnya.