Peradaban Tiongkok Kuno, Jejak Sejarah yang Abadi

Peradaban Tiongkok Kuno: Jejak Sejarah yang Abadi
Peradaban Tiongkok Kuno: Jejak Sejarah yang Abadi
Sumber :
  • https://nationalgeographic.grid.id/read/134166891/singkap-delapan-ibu-kota-tiongkok-kuno-yang-menjadi-permata-dari-timur?page=all

Sejarah, VIVA Banyuwangi –Peradaban Tiongkok kuno merupakan salah satu peradaban tertua dan paling berpengaruh di dunia. Bermula dari lembah Sungai Kuning pada zaman Neolitikum, peradaban ini berkembang melalui berbagai dinasti yang silih berganti, meninggalkan warisan budaya, teknologi, dan filsafat yang masih relevan hingga kini.

Awal Mula Peradaban

Jejak manusia purba di wilayah Tiongkok telah ditemukan sejak 1,7 juta tahun yang lalu. Namun, peradaban yang lebih terstruktur mulai berkembang di sepanjang lembah Sungai Kuning pada masa Neolitikum.

Wilayah ini menjadi pusat pertanian dan pemukiman tetap, yang kemudian melahirkan budaya-budaya awal seperti Yangshao dan Longshan.​

Dinasti-Dinasti Awal

Sejarah tertulis Tiongkok dimulai pada era Dinasti Shang (sekitar 1600–1046 SM). Dinasti ini dikenal melalui penemuan cangkang kura-kura dengan aksara Tionghoa kuno yang berasal dari periode tersebut.

Setelah Shang, Dinasti Zhou (1046–256 SM) mengambil alih dan memperkenalkan konsep Mandat Surga, yang menjadi dasar legitimasi kekuasaan raja.

Pada masa Zhou inilah filsafat-filsafat besar seperti Konfusianisme dan Taoisme mulai berkembang.​

Penyatuan dan Kemajuan

Pada tahun 221 SM, Qin Shi Huang berhasil menyatukan berbagai kerajaan yang terpecah dan mendirikan Dinasti Qin (221–206 SM), menandai awal kekaisaran Tiongkok yang terpusat.

Meskipun singkat, dinasti ini mencapai prestasi monumental seperti pembangunan Tembok Besar dan standarisasi sistem tulisan, mata uang, serta ukuran.​

Setelah runtuhnya Qin, Dinasti Han (206 SM–220 M) mengambil alih dan membawa Tiongkok ke era keemasan.

Pada masa ini, Konfusianisme menjadi ideologi resmi negara, dan penemuan seperti kertas serta porselen muncul.

Perdagangan melalui Jalur Sutra juga berkembang pesat, menghubungkan Tiongkok dengan berbagai peradaban lain di Asia dan Eropa.​

Periode Dinasti-Dinasti

Setelah Han, Tiongkok mengalami periode ketidakstabilan yang dikenal sebagai Enam Dinasti (220–589 M), di mana negara terpecah menjadi beberapa kerajaan kecil.

Penyatuan kembali terjadi di bawah Dinasti Sui (581–618 M), yang memperluas Tembok Besar dan membangun Kanal Besar untuk meningkatkan konektivitas dan perdagangan.​

Dinasti Tang (618–907 M) kemudian membawa Tiongkok ke puncak kejayaannya, dengan ibu kota Chang'an menjadi salah satu kota terbesar dan paling kosmopolitan di dunia.

Seni, sastra, dan teknologi berkembang pesat, menjadikan periode ini sebagai zaman keemasan Tiongkok.

Sistem Pemerintahan dan Sosial

Peradaban Tiongkok kuno menganut sistem pemerintahan monarki yang diperintah oleh seorang kaisar. Sistem feodalisme diterapkan, di mana tanah dikuasai oleh tuan tanah feodal dari kalangan keluarga kerajaan atau bangsawan.

Konsep Mandat Surga digunakan untuk melegitimasi kekuasaan kaisar, menyatakan bahwa kaisar dipilih oleh langit untuk memerintah berdasarkan kebajikan dan kemampuan mereka.​

Budaya dan Filsafat

Budaya Tiongkok kuno sangat dipengaruhi oleh filsafat-filsafat besar yang lahir pada masa Dinasti Zhou.

Konfusianisme menekankan pentingnya moralitas, keluarga, dan pendidikan, sementara Taoisme menyoroti harmoni dengan alam dan jalan hidup yang sederhana.

Selain itu, masyarakat Tiongkok kuno juga menganut kepercayaan terhadap leluhur dan praktik-praktik spiritual tradisional.

Inovasi dan Teknologi

Tiongkok kuno dikenal dengan berbagai penemuan dan inovasi yang mempengaruhi dunia. Penemuan kertas pada masa Dinasti Han mempermudah penyebaran ilmu pengetahuan dan administrasi.

Porselen, yang juga dikembangkan pada masa yang sama, menjadi barang dagangan penting dalam perdagangan internasional.

Selain itu, teknik pengobatan tradisional seperti akupunktur dan penggunaan obat herbal berkembang pesat, mencerminkan pemahaman mendalam mereka tentang kesehatan dan tubuh manusia.​

Peradaban Tiongkok kuno memberikan kontribusi yang tak terhingga bagi perkembangan budaya, ilmu pengetahuan, dan teknologi dunia.

Melalui berbagai dinasti yang silih berganti, Tiongkok berhasil membangun fondasi peradaban yang kokoh dan meninggalkan warisan yang masih dapat kita saksikan hingga hari ini.​