"Keu-eung" yang Menggoda Selera, Menyelami Kuah Asam Khas Aceh yang Kaya Rasa dan Sejarah

Menyelami Kuah Asam Khas Aceh yang Kaya Rasa dan Sejarah
Sumber :
  • kulinear

Keunikan kuah masam keu-eung terletak pada penggunaan asam sunti, buah belimbing wuluh yang dikeringkan, yang memberikan cita rasa asam yang khas dan aroma yang harum.

Selain itu, belimbing wuluh segar juga ditambahkan untuk memperkaya rasa asam.

Bahan utama lainnya adalah ikan, biasanya tongkol, bandeng, atau kakap, yang dipotong-potong dan digoreng setengah matang.

Bumbu-bumbu seperti cabai rawit, bawang merah, bawang putih, jahe, kunyit, dan daun jeruk ditumis hingga harum, lalu dimasak bersama ikan dan air asam jawa.

Filosofi dan Makna Simbolik

Di Aceh, kuah masam keu-eung bukan hanya sekadar makanan, tetapi juga memiliki makna simbolik.

Rasa asam pada kuah melambangkan ujian dan cobaan dalam hidup, sedangkan rasa pedasnya melambangkan semangat dan keberanian masyarakat Aceh dalam menghadapi tantangan.