Keumamah, Antara Aroma Khas dan Bisikan Gaib di Tanah Rencong
- sajian sedap
Kuliner, VIVA Banyuwangi –Keumamah, atau yang lebih dikenal dengan sebutan “ikan kayu”, adalah makanan khas Aceh yang telah menjadi bagian tak terpisahkan dari budaya dan tradisi masyarakatnya.
Terbuat dari ikan tongkol atau tuna yang direbus, diasap, dan dikeringkan hingga teksturnya menyerupai kayu, keumamah menawarkan cita rasa gurih dan aroma khas yang sulit dilupakan.
Namun, di balik kelezatannya, tersimpan pula sejarah panjang, urban legend, mitos, dan ritual mistis yang melingkupi kuliner unik ini.
Sejarah Panjang yang Mengakar Kuat
Konon, keberadaan keumamah telah ada sejak zaman kerajaan Aceh Darussalam.
Pada masa itu, keumamah menjadi bekal penting bagi para pelaut dan pedagang yang mengarungi lautan luas.
Proses pengawetan ikan secara tradisional ini memungkinkan mereka membawa persediaan makanan dalam waktu lama tanpa khawatir membusuk.