Papeda Tak Sekadar Lemak, Tapi Lem yang Merekatkan Tradisi
- https://hypeabis.id/read/25810/jadi-makanan-pokok-khas-papua-ini-fakta-menarik-tentang-papeda
Kuliner, VIVA Banyuwangi –Di balik keanekaragaman kuliner Nusantara, terdapat satu hidangan yang mungkin belum begitu akrab di lidah masyarakat luar Papua dan Maluku, namun sangat ikonik di kawasan Indonesia Timur—papeda. Makanan berbahan dasar sagu ini bukan sekadar sumber karbohidrat, tapi juga representasi budaya, identitas, serta tradisi turun-temurun yang masih terjaga hingga kini.
Asal Usul dan Filosofi Kuliner
Papeda berasal dari wilayah Papua, Papua Barat, Maluku, dan sebagian Sulawesi bagian timur. Makanan ini biasanya disajikan sebagai pendamping ikan kuah kuning atau ikan bakar, dan sering disantap secara komunal oleh masyarakat adat. Dalam masyarakat Papua, papeda melambangkan kebersamaan dan keharmonisan.
Menurut peneliti pangan dari Universitas Cenderawasih, Dr. Frans Kambuaya, “Papeda bukan hanya soal rasa, tapi soal bagaimana masyarakat Papua menjaga identitasnya lewat makanan.”
Bahan Utama: Sagu yang Kaya Manfaat
Bahan dasar pembuatan papeda adalah tepung sagu, yang diperoleh dari pohon sagu (Metroxylon sagu). Sagu telah menjadi bahan pangan utama bagi masyarakat Papua sejak berabad-abad lamanya.
Dikutip dari data Badan Litbang Kementerian Pertanian, sagu mengandung karbohidrat tinggi, rendah gula, serta bebas gluten, sehingga aman untuk penderita diabetes dan cocok untuk diet sehat.