Candi Tegowangi: Simbol Pendharmaan Raja Watsari dan Keagungan Arsitektur Kuno
- IG: @dar_meento
Wisata, VIVA Banyuwangi –Candi Tegowangi adalah salah satu situs bersejarah yang terletak di Desa Tegowangi, Kecamatan Plemahan, Kabupaten Kediri, Jawa Timur. Candi ini memiliki nilai penting dalam konteks sejarah dan budaya, serta menjadi objek penelitian arkeologi yang menarik.
Sejarah dan Arsitektur
Candi Tegowangi didedikasikan sebagai tempat pendharmaan Raja Watsari, yang juga dikenal sebagai Bhre Matahun, ipar dari Hayam Wuruk. Menurut catatan sejarah, Bhre Matahun meninggal pada tahun 1388 Masehi. Dalam tradisi pembuatan candi pendharmaan, biasanya diperlukan waktu 12 tahun setelah kematian tokoh untuk menyelesaikan candi tersebut.
Namun, dalam kasus Candi Tegowangi, terdapat indikasi bahwa pembangunan candi ini belum selesai saat Raja Watsari meninggal
Candi ini memiliki desain arsitektur yang khas dengan denah bujur sangkar berukuran 11,2 x 11,2 meter dan tinggi mencapai 4,35 meter. Struktur candi terdiri dari batu andesit yang disusun dengan sistem kuncian dan menghadap ke arah barat. Bagian kaki candi bertingkat dua dan dihiasi dengan relief yang menggambarkan berbagai tema
Relief dan Cerita
Di sekeliling tubuh candi terdapat relief yang menceritakan kisah Sudhamala, sebuah narasi tentang pengruatan Dewi Durga menjadi Dewi Uma oleh Sadewa.
Relief ini terdiri dari 14 panel yang tersebar di berbagai sisi candi, dengan detail yang menggambarkan adegan-adegan penting dalam mitologi Hindu. Selain itu, terdapat pula Yoni di bilik tubuh candi yang menunjukkan latar belakang agama Hindu dari bangunan ini
Pelestarian
Kegiatan pelestarian Candi Tegowangi telah dilakukan sejak era Hindia Belanda. Penelitian awal dilakukan oleh N.W. Hoepermans, diikuti oleh R.D.M. Verbeek dan J. Knebel pada tahun 1902. Candi ini juga dipugar oleh Direktorat Perlindungan dan Pembinaan Peninggalan Sejarah dan Purbakala Republik Indonesia antara tahun 1983 hingga 1984
Aksesibilitas
Candi Tegowangi terletak sekitar 25 km dari Kota Kediri dan dapat dicapai dalam waktu kurang lebih 45 menit. Areal wisata arkeologi ini terawat dengan baik dan menawarkan pengalaman berharga bagi pengunjung yang tertarik pada sejarah dan budaya Indonesia.
Candi Tegowangi bukan hanya sekedar bangunan bersejarah; ia merupakan simbol warisan budaya yang kaya dan menjadi saksi bisu perjalanan sejarah Kediri serta pengaruh agama Hindu di Indonesia.