Patrol dan Kuntulan Hiburan Warga Banyuwangi Saat Ramadhan

Festival Musik Islami Patrol dan Kuntulan
Sumber :

Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani mengatakan, Festival Islami ini digelar untuk menghidupkan khasanah tradisi dan budaya Islam di Bumi Blambangan.

Legenda yang Menghubungkan Sejarah dan Nasib Pemimpin

Bagi warga Banyuwangi, kata dia, musik patrol dan tari kuntulan menjadi kesenian yang melekat dengan Bulan Suci Ramadan.

"Banyuwangi ingin nguri-nguri budaya lokal melalui tradisi yang unik dan menarik ini. Selain sebagai hiburan masyarakat, harapan kami festival ini juga menjadi sarana pemulihan ekonomi warga," kata Ipuk.

Menguak Misteri Pantai Payangan Jember: Keindahan Alam yang Berpadu dengan Kisah Mistis dan Bahaya Laut

Musik patrol dan tari kuntulan, lanjut Ipuk, sudah lama dijadikan sebagai sarana siar Islam bagi masyarakat Banyuwangi. Hal yang serupa dengan pendekatan Wali Songo ketika menyiarkan Islam di Tanah Jawa.

Selain itu, kesenian lokal tersebut juga berperan dalam merajut keharmonisan dalam hidup bertetangga. Dalam tradisi patrol, misalnya, tercemin rasa saling peduli dan guyup rukun.

Dari Batik hingga Reog, Inilah 7 Warisan Budaya RI yang Pernah Diklaim Negara Tetangga

Sebagaimana diketahui, musik patrol dimainkan oleh warga setiap Ramadan menjelang waktu makan sahur. Meriahnya musik patrol membangunkan warga muslim untuk menyiapkan menu makan sebelum berpuasa.

"Kami berharap festival ini bisa terus digelar setiap tahun agar kebudayaan dan tradisi ini terus lestari. Kami ingin musik patrol dan tari kuntulan bisa terus dimainkan oleh lintas generasi," imbuhnya.

Halaman Selanjutnya
img_title