Cheng Ho: Laksamana Muslim Tiongkok yang Membawa Dinasti Ming ke Puncak Kejayaan Maritim di Nusantara
- www.thoughtco.com
Armada Harta Karun: Keajaiban Teknologi Maritim
Ekspedisi Cheng Ho didukung oleh armada "kapal harta karun" (treasure ships) yang menjadi kebanggaan teknologi maritim Tiongkok. Kapal-kapal ini berukuran raksasa, mencapai panjang lebih dari 120 meter—enam kali lipat ukuran kapal Columbus. Dengan sembilan tiang layar, kapal ini mampu membawa ribuan ton barang, termasuk hadiah untuk pemimpin negara yang dikunjungi.
Armada ini terdiri dari 300 kapal pendukung, termasuk kapal perang, kapal pasokan air, hingga kapal khusus untuk kuda. Teknologi seperti kompas magnetik, peta bintang, dan lambung kapal bersekat kedap air menjadikan pelayaran Cheng Ho unggul dibandingkan bangsa Eropa pada masa itu.
Tujuh Ekspedisi Besar Cheng Ho dan Hubungan dengan Majapahit
Antara tahun 1405 dan 1433, Cheng Ho memimpin tujuh ekspedisi besar ke Asia Tenggara, Asia Selatan, Teluk Persia, hingga pantai timur Afrika. Setiap pelayaran melibatkan lebih dari 27.000 pelaut. Dalam beberapa ekspedisinya, Cheng Ho singgah di Nusantara dan menjalin hubungan erat dengan kerajaan besar saat itu, yakni Majapahit.
Kerajaan Majapahit, yang berada di puncak kejayaan maritimnya di bawah kepemimpinan Hayam Wuruk dan Patih Gajah Mada, memiliki peran penting dalam jalur perdagangan internasional. Cheng Ho mengunjungi pelabuhan-pelabuhan besar di wilayah Majapahit, seperti Tuban dan Surabaya, untuk memperkuat hubungan dagang antara Dinasti Ming dan Majapahit. Kunjungan ini tidak hanya berdampak pada ekonomi, tetapi juga mempererat hubungan diplomatik antara dua peradaban besar Asia.
● Pelayaran Pertama (1405–1407): Cheng Ho singgah di Jawa untuk bertemu dengan penguasa Majapahit, membawa hadiah berharga dari Kaisar Yongle sebagai tanda persahabatan.