Ramadan Bawa Berkah, Permintaan Petulo Gulung di Jember Melonjak 100 Persen
- Palupi Ambarwati/ VIVA Banyuwangi
Jember, VIVA Banyuwangi –Ramadan menjadi berkah bagi para perajin kuliner tradisional, termasuk Rafli, seorang perajin petulo gulung di Jalan Teratai, Jember. Permintaan kue jadul ini meningkat drastis, bahkan mencapai lebih dari 100 persen dibandingkan hari biasa.
Petulo gulung yang diproduksi Rafli banyak diburu oleh masyarakat, tidak hanya untuk konsumsi pribadi tetapi juga oleh perkantoran, organisasi keagamaan, dan tempat ibadah yang menggunakannya sebagai hidangan berbuka puasa.
Menurut Rafli, petulo gulung miliknya memiliki ciri khas tersendiri yang membuatnya diminati pembeli. Selain bentuknya yang unik karena digulung, kue ini juga hadir dalam berbagai varian warna dan disajikan dengan santan beraroma nangka, yang memberikan cita rasa khas.
Permintaan Petulo Gulung di Jember Melonjak 100 Persen
- Palupi Ambarwati/ VIVA Banyuwangi
"Satu bungkus petulo gulung saya jual seharga Rp12.000. Kebanyakan pembeli memesannya secara online," ujar Rafli.
Untuk membuat petulo gulung, Rafli menggunakan cetakan kayu khusus, di mana adonan dimasukkan ke dalam cetakan, lalu ditekan hingga petulo keluar dari bagian atas—berbeda dari teknik pembuatan petulo pada umumnya. Setelah itu, petulo dikukus dan disajikan dengan santan khas sebelum dikemas dalam kotak plastik.
Lonjakan permintaan ini tentu menjadi berkah bagi Rafli dan perajin petulo lainnya. Ia berharap tren positif ini terus berlanjut, sehingga makanan tradisional seperti petulo gulung tetap lestari dan semakin dikenal masyarakat luas.