Perang Tidak Masuk Akal Era Romawi Kuno Saat Kaisar Caligula

Ilustrasi perang romawi kuno
Sumber :
  • Istimewa/ VIVA Banyuwangi

Tidak ada yang bisa menguraikan makna senyum itu; apakah itu kegembiraan akan keanehannya sendiri atau kepuasan atas strategi tersembunyi yang ia rencanakan? Saat sang kaisar turun dari tempat duduknya, langkahnya melangkah menuju mereka bertiga.

Mitos, Legenda, dan Sejarah Tari Baluse Sumatera Utara

Dengan kata-kata bijak, ia menyatakan kepada Marcus bahwa kesetiaannya adalah landasan bagi kejayaan Roma, kepada Gaius bahwa bahkan keraguan seorang skeptis dapat digunakan untuk kepentingan negara, dan kepada Lucius bahwa kepolosannya telah meraih hati para dewa.

Namun, kepada seluruh pasukannya, Caligula mengungkapkan esensi dari kegilaannya - atau mungkin kejeniusannya.

Menguak Misteri Tari Moyo: Ritme Kuno yang Menghubungkan Masa Lalu dan Masa Kini

"Pada hari ini," katanya dengan tegas, "kita telah memberikan penghinaan, bukan hanya kepada diri kita sendiri, tetapi kepada mereka yang berani meragukan kekuasaan Roma." Pasukan kembali ke Roma, membawa rampasan perang yang belum pernah terjadi sebelumnya.

Sementara Senat merenungkan "kemenangan" mereka, rakyat bersuka cita atas kehebatan sang kaisar.

Tari Maena: Warisan Budaya Penuh Pesona di Gunungsitoli

Namun, apa sebenarnya yang terjadi pada Caligula? Alasan di balik keanehannya tidak pernah terungkap dengan pasti.

Yang pasti, keanehannya mulai muncul setelah dirinya jatuh sakit, mungkin diracuni.

Halaman Selanjutnya
img_title