Sejarah Terbentuknya Banyuwangi: Dari Masa Lampau Hingga Kini

Pantung Gandrung di Pantai Watudodol
Sumber :
  • Dovalent Vandeva Derico/ VIVA Banyuwangi

Budaya, VIVA Banyuwangi – Banyuwangi, sebuah kabupaten di ujung timur Pulau Jawa, memiliki sejarah yang kaya dan menarik. Nama "Banyuwangi" sendiri memiliki arti "air yang harum", dan ada berbagai versi cerita yang melatarbelakangi nama ini. Yuk, kita telusuri lebih dalam sejarah terbentuknya Banyuwangi!

Masa Kerajaan Hindu-Buddha

Kebakaran Hebat di Pasar Jalur Gunung Bromo, Ratusan Lapak Menjadi Arang

Pada masa lalu, daerah Banyuwangi merupakan bagian dari kerajaan besar di Nusantara, seperti Kerajaan Majapahit dan Kerajaan Blambangan. Kerajaan Blambangan adalah kerajaan Hindu terakhir di Pulau Jawa, yang bertahan hingga abad ke-18.

Cerita menarik bermula dari masa Kerajaan Blambangan. Konon, ada seorang raja bernama Prabu Tawang Alun yang memimpin kerajaan ini dengan bijaksana. Namun, setelah kematiannya, kerajaan mengalami masa sulit dan akhirnya runtuh karena serangan dari kerajaan-kerajaan sekitarnya, termasuk Mataram Islam.

Legenda Banyuwangi

Lutung Kasarung: Kisah Pangeran yang Terbuang, Kera Sakti, dan Kemenangan Kebaikan

Salah satu cerita yang paling terkenal adalah legenda tentang Banyuwangi. Alkisah, ada seorang putri bernama Sri Tanjung yang difitnah oleh seorang pejabat kerajaan sehingga suaminya, Raden Sidopekso, marah dan tidak percaya padanya. Karena fitnah itu, Sri Tanjung dibuang ke sungai oleh Raden Sidopekso. Sebelum meninggal, Sri Tanjung bersumpah bahwa air sungai akan menjadi harum sebagai tanda kesuciannya. Benar saja, air sungai itu menjadi harum, dan sejak saat itu, tempat tersebut dikenal dengan nama "Banyuwangi", yang berarti "air yang harum".

Masa Kolonial Belanda

Halaman Selanjutnya
img_title