Kapurut Sagu Mentawai, Cita Rasa Tradisional yang Tetap Hidup

Kapurut Sagu: Permata Tersembunyi dari Mentawai
Sumber :
  • Istimewa

Setelah itu, bungkus kapurut dipanggang di atas bara api selama kurang lebih 30 menit. Proses ini menciptakan tekstur khas pada sagu yang matang. "Jika proses pembakaran terlalu lama, bungkus daun bisa hangus, jadi waktu memang menjadi kunci,” tambah seorang pengrajin lokal​

 

Eksistensi Hingga Kini

Teh Talua: Warisan Kuliner Tradisional Pasaman yang Tetap Eksis dan Menggoda Selera

Kapurut sagu masih menjadi primadona di Kepulauan Mentawai, baik bagi masyarakat lokal maupun wisatawan. Selain karena kelezatannya, kapurut menjadi simbol ketahanan pangan yang berakar dari kearifan lokal. Dalam upaya melestarikannya, banyak komunitas mulai mempromosikan kapurut sebagai bagian dari warisan budaya tak benda​

 

Menghidupkan Budaya Lewat Kuliner

Bukan hanya makanan, kapurut sagu adalah representasi dari hubungan erat masyarakat Mentawai dengan alam. Proses pembuatannya yang ramah lingkungan dan berbasis bahan alami menunjukkan harmoni kehidupan mereka dengan hutan tropis yang menjadi sumber kehidupan utama.

Halaman Selanjutnya
img_title
Sala Lauak: Cita Rasa Autentik dari Pasaman yang Tetap Eksis dan Menggoda Selera!